Tian Ji

Tian Ji (Hanzi: 田忌; Pinyin: Tián Jì), nama kehormatan Qi (齐), adalah seorang jenderal dari negara Qi pada Periode Negara Perang. Tian Ji merupakan keturunan keluarga aristokrat di wilayah Negara Qi dan kemudian diangkat sebagai jenderal oleh Raja Wei dari Qi. Tian Ji bertemu dengan Sun Bin setelah Sun Bin berhasil lolos dari negara Wei. Tian Ji sangat kagum dengan bakat Sun Bin, sehingga ia bersedia untuk menampungnya di rumahnya. Suatu hari, Tian Ji diundang untuk ikut lomba pacuan kuda yang diadakan oleh raja, dan Sun Bin mengusulkan strategi kepada Tian Ji untuk menang. Tian menggunakan kudanya yang paling lemah untuk balapan dengan kuda raja yang terbaik, lalu kudanya yang biasa-biasa saja dengan kuda raja yang paling lemah, dan yang terakhir adalah kuda terbaik Tian Ji dengan kuda raja yang biasa-biasa saja. Tian Ji berhasil memenangkan dua dari tiga balapan, dan sang raja pun kagum dengan kemenangan Tian Ji. Namun, Tian Ji memberitahu kepada raja bahwa ia menang berkat saran dari Sun Bin. Tian Ji kemudian menyarankan kepada Raja Wei dari Qi untuk mengangkat Sun Bin sebagai ahli strategi militer, dan raja mengikuti saran tersebut.

Pada tahun 354 SM, Wei menyerang negara Zhao dengan Pang Juan sebagai komandannya. Zhao meminta bantuan dari Qi, sehingga Raja Wei meminta kepada Tian Ji dan Sun Bin untuk membantu Zhao. Sun Bin mengusulkan strategi "mengepung Wei untuk menyelamatkan Zhao", dan Tian Ji mengikuti rencana tersebut. Setelah Wei diserang, pasukan Pang Juan terpaksa mundur untuk mengamankan wilayahnya, sehingga serangan terhadap Zhao pun dihentikan. Pada tahun 341 SM, Wei menyerang negara Han dan Pang Juan kembali menjadi komandannya. Han merupakan sekutu Qi, sehingga Qi mengirim pasukannya untuk membantu Han. Sun Bin diangkat sebagai komandan tertinggi pasukan Qi pada masa ini dan Tian Ji menjadi wakilnya. Qi berhasil memperoleh kemenangan yang gemilang dalam Pertempuran Maling yang membuat Pang Juan bunuh diri.

Tian Ji tidak memiliki hubungan yang baik dengan kanselir Qi, Zou Ji. Nama Tian Ji dijelek-jelekkan di hadapan Raja Wei, dan Tian Ji tidak dapat membersihkan namanya, sehingga ia memutuskan untuk lari ke negara Chu. Ia diundang untuk kembali ke Qi dan jabatannya dikembalikan setelah Raja Xuan naik takhta.

Pranala luar