"The Lakes" (ditulis dalam semua huruf kecil) adalah lagu yang direkam oleh penyanyi-penulis lagu Amerika Serikat Taylor Swift, diambil dari edisi deluxe dari album stuido kedelapannya, Folklore (2020), dirilis pada 7 Agustus 2020, melalui Republic Records. Versi orkestra dari "The Lakes", yang mana merupakan demo orisinilnya, dirilis sebagai sebuah singel promosional pada 24 Juli 2021, untuk memperingati ulangtahun pertama dari Folklore.
Ditulis dan diproduksi oleh Swift dan Jack Antonoff, "The Lakes" adalah baladaindiemidtempo, dibuat pada gitar akustik dan senar-senar, dengan tema-tema introspeksi dan eskapisme yang mencerminkan Swift yang semi-pensiun di Windermere, danau terbesar di Inggris. Pada perilisannya, "The Lakes" menerima universal acclaim dari kritikus musik, dengan pujian pada lirik yang puitis dan rumit, dan instrumental melankolis; banyak yang menyebut ini sebagai sorotan pada Folklore dan salah satu lagu terbaik yang pernah Swift tulis. Lagu ini debut dalam 10-teratas dari tangga lagu Canadian Digital Song Sales dan US Digital Song Sales, dan mencapai nomor 21 di Skotlandia dan UK Downloads, dan nomor 28 di Hungaria.
Perilisan dan latar belakang
Pada 23 Juli 2020, penyanyi-penulis lagu Amerika Serikat Taylor Swift mengumumkan bahwa studio album kedelapannya, Folklore, akan terbit saat tengah malam dan mengungkapkan daftar lagunya, di mana lagu bonus edisi deluxe fisik, lagu ketujuhbelas, diberi judul "The Lakes".[1] Semua lagu dari Folklore disusun oleh Swift sebagai gambaran dan visual secara bawah sadar, sebagai hasil imajinasinya "menjadi liar" selama mengisolasi dirinya sendiri selama Pandemi Covid-19.[2]
On one of my favorite songs on folklore, "The Lakes," there was this big orchestral version, and Taylor was like, "Eh, make it small." I had gotten lost in the string arrangements and all this stuff, and I took everything out. I was just like, "Oh, my God!" We were not together because that record was made [remotely], but I remember being in the studio alone like, "Holy shit, this is so perfect."
Pada awalnya eksklusif untuk edisi deluxe dari Folklore, yang mana diterbitkan pada 7 Agustus 2020, "The Lakes" tersedia untuk platform digital dan streaming pada 18 Agustus 2020, bersama dengan video lirik diterbitkan pada kanal YouTube Swift.[4][5] Produser dari "The Lakes", Jack Antonoff, mengatakan lagu ini merupakan "versi orkestra yang besar" sebelum Swift memberitahunya untuk membuatnya lebih kecil.[3] Versi ini dirilis untuk semua platform musik pada 24 Juli 2021, ulangtahun pertama dari Folklore. Ini beberapa detik lebih lama daripada versi album dari "The Lakes";[6] Swift berciut: "It's been 1 year since we escaped the real world together and imagined ourselves someplace simpler. With tall trees & salt air. Where you can wear lace nightgowns that make you look like a Victorian ghost & no one will side eye you cause no one is around. To say thank you for all you have done to make this album what it was, I wanted to give you the original version of "The Lakes". Happy 1 year anniversary to Rebekah,[b] Betty, Inez, James, Augustine[c] and the stories we all created around them. Happy Anniversary, Folklore."[11]
Lirik puitis lagu ini menggambarkan Swift introspeksi dalam semi-pensiunnya di Windermere, danau terbesar di Inggris, terletak di Lake District dari negara tersebut. Swift berfantasi tentang sebuah mawar merah tumbuh dari tundra"with no one around to tweet it", menandakan idenya mengenai sebuah utopia bebas dari media sosial, perseteruan dan keadaan perkotaan,[16][17][18][4] menjauh dari masyarakat, para kritikus dan pencelanya, dan menemukan ketenangan dengan kekasihnya di alam bebas, seperti yang dilakukan para Penyair Lake.[19][13] Penulisan lagu memancarkan suasana depresif bersandingan dengan eskapisme, dengan referensi pada Wisteria, sebuah genus dari tanaman berbunga akuatik, dan William Wordsworth, penyair Inggris abad ke-19 yang terkenal oleh karya Romantisnya.[20]Aaron Dessner, kolaborator Swift dalam Folklore, menyatakan lagu ini menggunakan isyarat-isyarat puisi tragis Yunani, dan terasa seperti menjadi "tersesat dalam taman yang indah".[21]Media arus utama telah menduga subyek lagu ini, yang Swift rujuk sebagai "muse" dan "beloved", merupakan pacarnya dan aktor Inggris Joe Alwyn. Lirik "I've come too far to watch some namedropping sleaze" ditafsirkan sebagai isyarat halus pada perselisihannya secara publis dengan Kanye West dan Scooter Braun.[22]
Penerimaan kritis
Lagu ini menerima critical acclaim secara luas. Hannah Mylrea dari NME berpendapat bahwa "The Lakes" lebih puitis dan romantis dari lagu manapun dalam edisi standar dari Folklore, dan memuji lagu ini sebagai "penuh kiasan".[23] Brittany Spanos dari Rolling Stone menulis bahwa lagu ini menyalurkan puisi abad Romantis, dengan menggambarkan cinta tanpa syarat "di dalam sebuah kehidupan yang kontroversial dan pengalaman-pengalaman menyakitkan".[24] Dalam persetujuan, Wren Graves, menulis untuk Consequence, juga menemukan lagu ini sebagai Romantis, terinspirasi oleh "satu dari masa kejayaan dalam sastra Inggris".[25] Sammy Andrews dari Redbrick menyatakan lagu ini mendemonstrasikan kecanggihan dan kedewasaan lirik yang "luar biasa", membuktikan "bakat dan keahlian sebagai seorang penulis lagu" dari Swift.[13] Tom Breihan dari Stereogum memanggilnya sebuah lagu cinta yang "lembut, berukuran kecil" tentang menghindari tatapan publik dan "mencari pelarian dalam sebuah daerah kantong terpencil".[26]
Gil Kaufman dari Billboard menemukan "The Lakes" menyenangkan, dan memuji instrumental yang jarang,[4] sementara Josiah Hughes dari Exclaim! memuji suara indie yang "rimbun dan diproduksi secara terperinci".[12] Sarah Carson dari I menyanjung permainan kata Swift yang "cerdas" dan vokal yang "mempesona secara aneh", yang mana ia gambarkan sebagai "lembut, berbeda, tidak sempurna, dan tidak pernah begitu yakin".[27] Mike Wass dari Idolator memberi label lagu ini "dreamy anthem".[28] Memuji kerentanan dan kejujuran Swift, Sputnikmusic memuji "The Lakes" sebagai "produk ideal pada masanya", menyebutnya salah satu lagu terbaik yang pernah Swift tulis, dan menegaskannya sebagai lagu penutup yang sempurna untuk Folklore.[29] Gary Dinges dari USA Today menganggap lagu ini sebuah "serenade", memimikkan sebuah versi pahit-manis dari lagu Swift tahun 2017 "Call It What You Want".[30] Juga membandingkannya dengan "Call It What You Want", Emily Tannenbaum dari Glamour mendefinisikan lagu ini sebagai sebuah surat cintamelankolis, dan menyorot kualitas mengerikannya.[22]
Prestasi komersial
Setelah tiga hari dilakukan tracking, lagu ini debut pada nomor lima pada tangga lagu Billboard Digital Song Sales, dan pada nomor 18 pada tangga lagu Billboard Bubbling Under the Hot 100.[31][32] Ini juga mencapai 20-teratas pada tangga-tangga lagu New Zealand Top 40 Singles dan Canadian Digital Song Sales, dan 30-teratas pada tangga-tangga lagu Hungarian Singles, Scottish Singles dan UK Downloads.
Jack Antonoff – produser, penulis lagu, recording engineer, live drums, live percussion, drum programming, gitar elektrik, keyboard, piano, vokal latar
Evan Smith – saksofon, klarinet, flute, keyboard, bass
^Filantropi Amerika Serikat Rebekah Harkness adalah subyek lagu ketiga dalam Folklore, "The Last Great American Dynasty".[7]
^Betty, Inez, James, dan Augustine adalah karakter fiksi yang digambarkan dalam cerita cinta segitiga yang dinarasikan dalam lagu-lagu Folklore "Cardigan", "August", dan "Betty";[8] ketiga karakter pertama dinamai setelah anak-anak perempuan dari aktris Amerika Serikat Blake Lively dan aktor Kanada Ryan Reynolds.[9] Augustine adalah narator dari "August". Namanya tidak disebutkan dalam lagu atau di manapun dalam album, tetapi Swift menyatakan ia mulai memanggilnya demikian.[10]
^"Sputnikmusic - Taylor Swift: "The Lakes"". Sputnikmusic (dalam bahasa Inggris). 19 Agustus 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 April 2021. Diakses tanggal 26 Agustus 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)