Eskapisme
Eskapisme adalah sikap hidup yang bertujuan untuk menghindar dari kenyataan dan menghindarkan diri dari segala kesulitan, terutama dalam menghadapi masalah yang bisa diselesaikan secara wajar.[1] Banyak gejala gangguan jiwa yang dapat ditafsirkan sebagai usaha yang bersifat eskapisme.[1] Eskapisme juga berarti cara memusatkan perhatian pada hal-hal menyenangkan yang bertentangan dengan realitas keras dari kehidupan sehari-hari.[2] Hal tersebut dapat menjadi sarana agar tidak tertekan dengan kenyataan di kehidupan sehari-hari atau dalam bentuk yang ekstrem dapat mengakibatkan perilaku obsesif (terobsesi / sulit menghentikan) yang membuat orang benar-benar mengabaikan realitas.[2] PersepsiEskapisme modern dalam arti yang sehat dapat berupa membaca buku favorit, menonton program olahraga, atau sekedar bermain.[2] Akan tetapi, sangat sedikit orang yang melarikan diri dari kenyataan dalam bentuk seperti ini.[2] Kegiatan normal, seperti makan, tidur atau aktivitas seksual juga dapat dianggap sebagai eskapisme ketika mereka melakukannya secara berlebihan.[2] Misalnya, tidur lebih dari setengah hari karena seseorang tidak bisa menjalankan kehidupan normalnya.[2] Tidur tersebut dapat disebabkan karena kelelahan atau gejala dari depresi.[2] Bagaimanapun, banyak yang menentang gagasan bahwa eskapisme selalu bersifat negatif.[3][4] J.R.R. Tolkien pernah berpendapat bahwa eskapisme dalam sastra fantasi adalah ekspresi kreatif dari realitas dalam dunia imajinatif (tetapi ia juga menekankan bahwa eskapisme membutuhkan unsur horor di dalamnya, jika mereka tidak ingin menjadi 'pelarian belaka').[5][6] Terry Pratchett menganggap bahwa pada abad kedua puluh sastra eskapisme memiliki sudut pandang yang lebih positif dari waktu ke waktu. Selain sastra, musik dan video game juga dilihat dan dinilai sebagai media eskapisme artistik.[7] Referensi
|