The Kite Runner adalah film Amerika Serikat produksi tahun 2007 bergenre drama yangdisutradarai oleh Marc Forster. Skenariony ditulis oleh David Benioff diangkat dari novel berjudul sama, karya Khaled Hosseini. The Kit Runner menceritakan tentang Amir, seorang anak laki-laki dari distrik Wazir Akbar Khan di Kabul, dan sahabatnya Hassan, putra seorang pelayan hazara di rumahnya serta kekisruhan situasi pemerintahan di Afghanistan pasca jatuhnya monarki Afghanistan dalam invasi Soviet, eksodus pengungsi ke Pakistan dan Amerika Serikat, dan munculnya rezim Taliban.[2][3]
Film ini menganbil setting di Afghanistan, sebagian di Kashgar, China, akibat kekhawatiran terjadi bahaya apabila dilakukan di.[4] Mayoritas dialog dalam The Kit Runner adalah bahasa Dari, yang dipoles sedikit dengan bahasa Inggris. Pemeran anak-anak menggunakan bahasa ibu, tetapi beberapa pemeran dewasa harus belajar bahasa Dari.[4] The Kite Runner dirilis dalam bentuk DVD pada 25 Maret 2008. Pada tahun itu, The Kite Runner mendapatkan penghargaan sebagai Film Asing Terbaik di ajang Piala Oscar.[1][5][6]
Latar belakang
The kite Runner merupakan film yang diadaptasi dari sebuah novel dengan yang sama yang dikarang oleh Khaled Hoseni. Film ini disutradarai oleh Marc Poster, mengisahkan tentang dua sahabat karib yang bernama Amir dan Hassan. Amir merupakan seorang anak keturunan Ras Pashtun (ras terhormat di Afghanistan pada saat itu), ayahnya bernama Agha Sahib, seorang duda yang kaya raya. Sedangkan Hassan hanyalah anak seorang pelayan. Ayah Hassan bernama Ali dan ia merupakan pelayan di rumahAgha Sahib. Hassan merupakan anak keturunan Ras Hazara.
Sinopsis
Amir dan Hassan tinggal di Kabul Afghanistan, dan pada saat itu merupakan era pertempuran antara Taliban dengan Rusia. Amir dan Hassan selalu bermain bersama. Di tempat mereka tinggal, ada seorang anak yang bernama Assef yang memiliki kelainan seksual dan suka menganiaya anak laki-laki bersama geng brutalnya. Pada suatu hari, Assef ingin mencelakai Amir. Namun Hassan menyelamatkan Amir dengan gagah berani. Ia menembakkan katapel ke mata Assef. Assef meraung kesakitan dan berjanji akan membalas perbuatan itu. Hassan setia mengikuti kemanapun Amir pergi, bahkan ia juga selalu berusaha melindungi Amir dari serangan Assef. Pada saat ulang tahun Hassan, Amir menghadiahi sebuah layang-layang kepada Hassan. Hassan sangat senang sekali menerima hadiah itu dan ia juga berjanji untuk mengajari Amir bermain layang-layang.
Amir tidak bisa bermain layang-layang dan Hassan adalah seorang pemain layangan yang hebat. Berkat pengajaran dari Hassan, Amir dapat memainkan layang-layang dengan sangat baik. Bahkan pada saat ada pertandingan lokal bermain layang-layang, Amir berhasil memenangkannya. Pada saat Hassan pergi mengambil layang-layang Amir yang terjatuh di suatu tempat, Assef mengikutinya dan berhasil mendapatkan Hassan yang tengah sendirian berada di tempat yang sepi. Pada saat itulah, Assef melakukan tindak kekerasan seksual kepada Hassan. Sebenarnya pada saat kejadian itu, Amir melihatnya. Namun ia memutuskan untuk melarikan diri dan tidak menolong sahabatnya, Hassan, yang telah rela melakukan apapun demi dia. Semenjak kejadian itu, Amir menjauh dari Hassan dan berbuat apa saja untuk membuat Hassan bisa pergi jauh dari dirinya. Pada saat itulah Amir memfitnah Hassan telah mencuri jam tangannya. Akibat peristiwa itu, Ali, ayah Hassan memutuskan untuk tidak bekerja lagi untuk keluarga Agha Sahib. Beberapa Tahun kemudian, terjadi invansi besar-besaran oleh Rusia, yang membuat Agha Sahib dan Amir harus mengungsi ke Amerika. Di Amerika, Amir mmenyelesaikan pendidikannya dan menjadi seorang penulis novel. Amir kemudian menikah dengan seorang wanita bernama Soraya, yang merupakan seorang puteri Jenderal yang bernama Taheri.
Kemudian, setelah meninggalnya Agha Sahib, ayah Amir, tiba-tiba Amir mendapatkan sebuah surat dari Rahim Khan, yang merupakan rekan kerja dan teman baik ayahnya. Rahim Khan menyuruh Amir untuk pergi ke Pakistan untuk menemui dirinya. Setelah tiba di Pakistan, Rahim Khan menceritakan segala hal kepada Amir. Rahim Khan memberitahu Amir bahwa Hassan sebenarnya adalah saudara tirinya. Saat itulah Amir ingin bertemu kembali dengan Hassan. Namun Hassan telah meninggal bersama istrinya, Farzana. Mereka dibunuh oleh Kelompok Taliban. Namun, anak Hasan masih hidup dan sekarang berada di Afghanistan, di bawah kekuasaan Assef yang sekarang menjadi eksekutor Taliban.
Amir berniat untuk kembali ke Afghanistan untuk menolong anak Hassan yang bernama Sohrab. Dengan segala cara dan mengeluarkan segenap keberaniaanya saat menghadapi Assef, Amir berhasil membebaskan Sohrab dan membawanya ke Amerika. Ia mengangkat Sohrab sebagai anaknya dan berusaha memenuhi setiap keinginannya, untuk membalas kebaikan temannya, yang tak lain adalah ayah Sohrab, pada masa lalu.
Pemeran
- Khalid Abdalla sebagai Amir Qadiri
- Zekeria Ebrahimi sebagai Young Amir
- Ahmad Khan Mahmidzada sebagai Young Hassan
- Homayoun Ershadi sebagai the Agha Sahib (Baba)
- Atossa Leoni sebagai Soraya
- Shaun Toub sebagai Rahim Khan
- Saïd Taghmaoui sebagai Farid
- Abdul Salaam Yusoufzai sebagai Assef
- Elham Ehsas sebagai Assef muda
- Ali Danish Bakhtyari sebagai Sohrab
- Maimoona Ghezal sebagai Jamila Taheri
- Qadir Farookh sebagai Jenderal Taheri
- Khaled Hosseini (cameo) sebagai dokter di taman
- Camilo Cuervo sebagai tentara Taliban
Penghargaan dan nominasi
Nominasi
- 65th Golden Globe Awards[4]
- Film dalam bahasa asing terbaik
- Film dengan cerita asli terbaik (Alberto Iglesias)
- 61st British Academy Film Awards
- Film terbaik bukan dalam bahasa Inggris
- 80th Academy Awards
- Film dengan cerita asli terbaik (Alberto Iglesias)
Referensi
Pranala luar