The Keys to the White House adalah buku terbitan tahun 1996 mengenai sistem prediksi terhadap pemilihan presiden di Amerika Serikat. Sistem ini terilhami oleh penelitian gempa bumi,[1] dikembangkan pada tahun 1981[2] oleh sejarawan Amerika Serikat Allan Lichtman dan ilmuwan Rusia, Vladimir Keilis-Borok.
Sistem 13 kunci
Buku ini menjelaskan ada 13 keadaan benar/salah yang mana keadaan benar akan mewakili petahana dan keadaan salah akan mewakili pihak penantang:
- Mandat Partai: Setelah pemilu paruh waktu, partai petahana memiliki kursi lebih banyak dari pemilu paruh waktu sebelumnya.
- Penantang: Tidak ada kontes sengit antara kandidat partai petahana.
- Petahana: Kandidat partai petahana adalah presiden yang sedang menjabat.
- Partai lain: Tidak ada gerakan independen atau partai lain yang signifikan.
- Ekonomi jangka pendek: Ekonomi sedang tidak mengalami resesi saat kampanye pemilu.
- Ekonomi jangka panjang: Pertumbuhan ekonomi per kapita tumbuh tinggi dibandingkan 2 periode kepresidenan sebelumnya.
- Perubahan kebijakan: Pemerintahan petahana membuat perubahan besar dalam kebijakan nasional.
- Gejolak sosial: Tidak ada gejolak sosial yang panjang dalam masa pemerintahan.
- Skandal: Pemerintahan petahana bersih dari skandal besar.
- Kegagalan militer/hubungan luar negeri: Pemerintahan petahana mengalami kegagalan dalam aktivitas militer atau hubungan luar negeri.
- Kesuksesan militer/hubungan luar negeri: Pemerintahan petahana menuai kesuksesan dalam aktivitas militer atau hubungan luar negeri.
- Karisma petahana: Kandidat partai petahana adalah pahlawan nasional dan/atau figur karismatik.
- Karisma penantang: Kandidat partai penantang adalah bukan pahlawan nasional dan/atau bukan figur karismatik.
Rekam jejak
Model Lichtman berhasil memprediksi pemenang suara elektoral dalam berbagai pemilihan presiden dari 1984 hingga saat ini, dengan pengecualian pada pilpres 2000. Pada Pilpres 2000, sistem ini memprediksi pemenang suara populer, meskipun itu bukan pemenang yang sebenarnya. Sebagai hasilnya, pada tahun 2000 sistem ini memprediksi bahwa Al Gore akan menjadi presiden selanjutnya; Gore memenangi suara populer namun kalah dalam suara elektoral.[3] Pada September 2016, sistem ini meramalkan bahwa Donald Trump akan menang dalam suara populer pada Pilpres 2016, walaupun pada akhirnya hasil menyatakan bahwa Trump kalah dalam suara populer namun memenangi suara elektoral.
Kritik
Model ini dikritik oleh beberapa ahli statistik karena melibatkan terlalu banyak prediktor, dan meramalkan hanya pemenang dari pemilu dengan tidak melihat pembagian suara dari partai yang menang.[4]
Referensi
- ^ "What Earthquakes Can Teach Us About Elections". VPR News. November 9, 2012.
- ^ Keilis-Borok, V. I.; Lichtman, A. J. (1981). "Pattern Recognition Applied to Presidential Elections in the United States, 1860–1980: The Role of Integral Social, Economic, and Political Traits". Proceedings of the National Academy of Sciences. 78 (11): 7230–34. Bibcode:1981PNAS...78.7230L. doi:10.1073/pnas.78.11.7230. PMC 349231 . PMID 16593125.
- ^ Lichtman, Allan J. (October 2000). "Election 2000: The Keys Point to Gore". Social Education. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-07. Diakses tanggal May 14, 2019 – via Valley View High School, Hidalgo, TX.
- ^ Silver, Nate (August 31, 2011). "Despite Keys, Obama Is No Lock". FiveThirtyEight. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-07.