Terusan Para Firaun, juga disebut Terusan Suez Kuno atau Terusan Necho, adalah pendahulu Terusan Suez. Terusan ini dibangun pada zaman kuno dan jalurnya berbeda dengan Terusan Suez modern. Terusan ini menghubungkan Sungai Nil dengan Laut Merah lewat Wadi Tumilat. Pengerjaannya dimulai pada zaman para firaun. Menurut Inskripsi Suez dan Herodotos, terusan ini pertama kali dibuka pada masa kekuasaan Raja PersiaDarius yang Agung,[1][2][3][4] tetapi kemudian para penulis klasik seperti Aristoteles, Strabo, dan Plinius yang Tua mengklaim bahwa ia gagal menuntaskan proyek tersebut.[5] Terdapat juga kemungkinan bahwa terusan ini diselesaikan pembangunannya pada zaman Ptolemaik di bawah kepemimpinan Ptolemaios II, terutama mengingat bahwa para insinyur Yunani sudah dapat menyelesaikan masalah perbedaan ketinggian dengan menggunakan pintu air.[6][7][8]