Teresa dari Portugal (Galisia-Portugis: Tareja) (1080 – 11 November 1130) merupakan seorang Comtesse Portugal. Ia memberontak melawan vasal Kerajaan León, dan disebut sebagai Ratu Portugal oleh Paus pada tahun 1116, tetapi dipaksa untuk menerima status Portugal sebagai subyek provinsi León pada tahun 1121. Politik dan hubungan asmaranya dengan seorang bangsawan Galisia Fernando Pérez de Traba membuatnya diusir oleh putranya, Afonso Henrique, yang dengan dukungan bangsawan dan klerus Portugis mengalahkannya di Pertempuran São Mamede pada tahun 1128.
Kelahiran & Pernikahan
Teresa adalah putri tidak sah Raja Alfonso VI dari Kastilia dan Ximena Moniz. Pada tahun 1093, ayahandanya menikahkannya dengan seorang bangsawan Prancis, Henri dari Bourgogne, keponakan Ratu Constance, saudara Adipati Bourgogne, keturunan raja-raja Prancis dari garis keturunan laki-laki. Henri menyediakan bantuan militer kepada ayah mertuanya melawan Muslim di perbatasan Portugal.
Pada bulan pertama tahun 1096, Henrique dan keponakannya Raymond dari Bourgogne, suami Ratu Urraca mencapai kesepakatan dimana masing-masing bersumpah bahwa Raymond akan memberi Henrique Kerajaan Toledo dan sepertiga harta kerajaan setelah kematian Raja Alfonso dan, jika hal itu tidak mungkin, Henrique akan menerima Kerajaan Galisia, dan Henrique, sebagai gantinya, berjanji untuk mendukung sepupunya Raymond dalam mengamankan seluruh wilayah kekuasaan raja dan dua pertiga bagian dan perbendaharaan. Namun Raja Alfonso setelah mengetahui perjanjian ini, menunjuk Henrique sebagai Gubernur seluruh wilayah di antara Sungai Minho dan Santarem, yang dipimpin oleh Raymond pada saat itu, sehingga membatasi pemerintahan menantunya ke Galisia. Kedua sepupu itu kemudian bersaing atas perhatian raja. Setelah kematian Raja Alfonso, Henrique dan Teresa terus memerintah wilayah-wilayah selatan Minho, dan kemudian pada bulan Desember 1111 dibawah pemerintahan Ratu Urraca juga memerintah di Zamora.[1]
Pertikaian dengan saudari
Mulanya Teresa dan Henrique adalah vasal ayahandanya, tetapi Afonso VI meninggal pada tahun 1109, meninggalkan seluruhnya kepada putrinya yang sah, Ratu Urraca dari Kastilia. Henrique menyerang León berharap untuk memperluas wilayah-wilayahnya. Ketika ia meninggal pada tahun 1112, Teresa ditinggalkan untuk berurusan dengan situasi militer dan politik. Ia bertanggung jawab atas pemerintahan, dan menyibukkan dirinya sendiri pertama-tama dengan wilayah-wilayahnya di selatan, yang baru-baru saja didapatkannya dari Moor sampai ke Sungai Mondego. Untuk mengakui kemenangannya di dalam mempertahankan Coimbra, ia disebut "Ratu" oleh Paus Paskalis II dan atas bukti pengakuan tersebut, ia muncul di dalam sebuah dokumen sebagai "Putri Afonso dan pilihan Tuhan", yang secara eksplisit menyebutnya ratu di dalam dokumen tahun 1117, yang membuat beberapa informasi merujuk kepadanya sebagai raja pertama Portugal.[2]
Pada tahun 1116, di dalam sebuah perjuangan untuk memperluas kekuasaannya, Teresa memerangi saudari tirinya, Ratu Urraca. Mereka bertempur kembali pada tahun 1120, ketika ia melanjutkan mengjar bagian yang lebih besar atas warisan Leonese-nya, dan ia bersekutu dirinya sendiri sebagai seorang janda dengan bangsawan Galisia yang paling berkuasa. Comte Trava yang membuang istri pertamanya untuk terang-terangan menikahinya dan bekerja dengannya di perbatasan selatan Mondego. Pada tahun 1121, ia ditangkap dan ditawan di Lanhoso, di perbatasan utara wilayahnya dengan Galisia. Perundingan pertama dikoordinasikan dengan bantuan dari Keuskupan Agung Santiago de Compostela dan Braga. Syarat-syarat yang termasuk adalah Teresa akan dibebaskan dan terus memegang Provinsi Protugal sebagai wilayah perdikan León, karena wilayah tersebut telah menjadi miliknya sejak semula.
Pemberontakan
Pada tahun 1128, Keuskupan Agung Braga dan para bangsawan feodal utama Portugis telah cukup gigih beraliansi dengan Galisia yang dikhawatirkan dapat mendukung pretensi gerejawi saingan barunya, Uskup Agung Galisia dari Santiago de Compostela, Diego Gelmírez, yang baru saja mulai menegaskan pretensinya untuk penemuan peninggalan Yakobus dikotanya, sebagai caranya untuk mendapatkan kekuasaan dan kekayaan atas katedral-katedral lainnya di Iberian.
Para bangsawan memberontak dan Ratu dipecat setelah sebuah perang sipil yang singkat. Putra dan ahli warisnya, Afonso, mengalahkan pasukan Teresa pada Pertempuran São Mamede didekat Guimarães dan membuatnya bersama dengan Comte Traba dan anak-anak mereka dibuang ke pengasingan di Kerajaan Galisia, didekat perbatasan Portugis, dimana Traba mendirikan biara Toxas Altas. Teresa meninggal pada tahun 1130. Ia digantikan oleh putranya, yang akhirnya akan membuat Portugal menjadi sebuah negara yang independen sepenuhnya.
Keturunan
Dengan Henrique dari Portugal, Teresa memiliki:
- Urraca dari Portugal (lahir skt. 1095-set. 1169), istri Bermudo Peres de Trava, putra Comte Pedro Fróilaz, dengan keturunan.[3]
- Sancha dari Portugal (1097–1163), muncul pada tahun 1129 sebagai istri Sancho Núñez. Putri mereka, María Sánchez adalah kepala biara di Biara Sobrado di Galisia.[4]
- Teresa dari Portugal (lahir skt. 1098)
- Henrique dari Portugal (1106–1110)
- Raja Afonso I dari Portugal (1109–1185)
- Pedro, kepala biara di Biara Alcobaça dimana ia dimakamkan.[5]
Ia memiliki dua orang putri dengan Comte Fernando Pérez de Traba:
- Teresa Fernández de Traba (meninggal skt. 1180) istri Comte Nuño Pérez de Lara (meninggal skt. 1177) dan ketika menjanda, istri kedua Raja Fernando II dari León.[6]
- Sancha Fernández de Traba (meninggal set. Maret 1181). Menikah seb. 1150 dengan Comte Álvaro Rodríguez de Sarria, dengan keturunan. Setelah menjanda, ia menjadi istri kedua Comte Pedro Alfonso dan menjanda again, menikah dengan Comte Gonzalo Ruiz; tanpa keturunan dari kedua pernikahan tersebut.[7]
Catatan
Referensi
- LÓPEZ-SANGIL, José Luis (2002). La nobleza altomedieval gallega, la familia Froílaz-Traba. La Coruña: Toxosoutos, S.L. ISBN 84-95622-68-8.
- MARTÍNEZ DIEZ, Gonzalo (2003). Alfonso VI: Señor del Cid, conquistador de Toledo. Madrid: Temas de Hoy, S.A. ISBN 84-8460-251-6.
- MATTOSO, José, D. Afonso Henriques, Círculo de Leitores e Centro de Estudos dos Povos e Culturas de Expressão Portuguesa, 1st ed., Lisboa, 2006, ISBN 972-42-3867-9978-972-42-3867-8.
- TORRES SEVILLA-QUIÑONES DE LEÓN, Margarita Cecilia (1999). Linajes nobiliarios de León y Castilla: Siglos IX-XIII. Salamanca: Junta de Castilla y León, Consejería de educación y cultura. ISBN 84-7846-781-5.
|
---|
Provinsi Kesatu Portugal | |
---|
Provinsi Kedua Portugal | |
---|