Teras Bahá'í, dikenal pula sebagai Taman Gantung Haifa merupakan salah satu Taman Bahá'í yang terletak di Bukit Karmel, Haifa, Israel. Taman ini memiliki fitur utama berupa 19 buah teras, yang merupakan salah satu destinasi pariwisata yang terkenal di Israel saat ini. Teras Bahá'í dirancang oleh Fariborz Sahba,[1] seorang arsitek berkebangsaan Kanada keturunan Iran dan pembangunannya dikerjakan oleh insinyur-insinyur dari Karban dan Co., Haifa. Bersama dengan Situs Suci Bahá'í di Galilea Barat, struktur ini merupakan salah satu situs yang diziarahi para peziarah Bahá'í dan ditetapkan sebagai salah satu Situs Warisan DuniaUNESCO.[2][3]
Simbolisme
Terdapat delapan belas teras yang melambangkan delapan belas murid pertama Sang Báb, yang dijuluki sebagai "Huruf Hidup".[4] Meskipun demikian, tidak ada kaitan khusus antara satu individu Huruf Hidup dengan satu individu teras.[5]
Desain
Terdapat delapan belas teras, masing-masing sembilan teras di bagian bawah dan sembilan teras di bagian atas.[1] Di antara teras kesembilan dan kesepuluh, terdapat satu teras yang merupakan lokasi Kuil Sang Báb. Teras ini bersama delapan belas teras lainnya menyimbolkan angka 19, angka yang memiliki nilai penting dalam ajaran Bahá'í dan Bábí.[6]
Fariborz Sahba memulai kerjanya pada 1987 dalam mendesain dan mengawasai pembangunannya. Pada 22 dan 23 Mei 2001, diadakan acara besar-besaran dalam rangka pembukaan dan peresmian Teras Bahá'í. Diperkirakan acara tersebut dihadiri 3.000 mukmin Bahá'í dari 170an negara.[7] Teras ini kemudian dibuka untuk umum pada Juni 2001.[8] Dimulai pada teras yang paling bawah, taman ini memanjang sejauh hampir 1 km ke lereng Bukit Karmel, mencakup wilayah seluas 200.000 m2. Taman-taman tersebut dihubungkan oleh serangkaian anak tangga yang diapit oleh dua aliran air yang mengalir menuruni bukit melalui tangga-tangga.[9]
Taman ini memiliki elemen Taman Persia. Desainnya ditujukan untuk mengisolasi situs ini dari hiruk pikuk permukiman di sekitarnya yang cukup padat serta sekaligus menghubungkan satu bangunan dengan bangunan lain di Bahá'í World Centre.[10]
Lingkungan dan Pengairan
Sistem irigasi yang ada dibangun berdasarkan data meteorologi yang diperoleh oleh Otoritas Pusat Bahá'í. Sistem yang terkomputerasi ini mengatur ratusan katup untuk mendistribusikan air ke seluruh taman melalui irigasi tetes yang dilakukan pada malam dan dini hari, untuk mencegah pemborosan air karena penguapan. Air yang mengalir di tangga sepanjang teras disirkulasikan secara tertutup, untuk mencegah air terbuang percuma dalam jumlah besar.[11]
Pemandangan kawasan Pelabuhan Haifa dari bagian atas Teras Bahá'í di Bukit Karmel.
^Momen, Moojan (2009). "Baháʼí World Center". Baháʼí Encyclopedia Project. Evanston, IL: National Spiritual Assembly of the Baháʼís of the United States.