Teori pengurangan ketidakpastian memiliki beberapa asumsi dasar, yaitu:
Orang mengalami ketidakpastian dalam latar interpersonal.[1] Ketika berhadapan dengan orang yang baru dikenalnya, seseorang cenderung tidak memiliki definisi yang akurat terhadap orang tersebut.[2]
Ketidakpastian adalah keadaan yang tidak mengenakkan, menimbulkan stress secara kognitif.[1] Berdasarkan ketegangan dan ketidaknyamanan yang dialaminya, seseorang akan berusaha mencari informasi untuk mengurangi ketegangan yang ada.[2]
Ketika orang asing bertemu, perhatian utama mereka adalah untuk mengurangi ketidakpastian mereka atau meningkatkan prediktabilitas.[1] Ketika bertemu dengan orang baru, seseorang akan membuat dugaan awal berdasar persepsinya.[1][3]
Komunikasi interpersonal adalah sebuah proses perkembangan yang terjadi melalui tahapan-tahapan.[1] Komunikasi interpersonal melalui komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih dapat terjadi secara tatap muka maupun melalui media.[1]
Komunikasi interpersonal adalah alat yang utama untuk mengurangi ketidakpastian.[1][3]
Kuantitas dan sifat informasi yang dibagi oleh orang lain akan berubah seiring berjalannya waktu.[1]
Sangat mungkin untuk menduga perilaku orang dengan menggunakan cara seperti hukum.[1]
Kelebihan dan Kekurangan Teori
Kelebihan teori ini adalah salah satu teori yang lintas bidang ilmu (heurisme), memiliki nilai konsistensi logis yang tinggi, dan dapat digunakan untuk kajian masa kini maupun masa depan.[1] Sedangkan, kekurangannya teori ini dinilai kurang memiliki kegunaan karena mengurangi ketidakpastian mengenai diri sendiri dan orang lain dalam sejumlah perjumpaan awal bukanlah tujuan utama, yang menjadi tujuan utamanya adalah memaksimalkan hasil suatu hubungan.[1][3]
Referensi
^ abcdefghijklmnWest, Richard dan Turner, Lynn H. 2008. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Jakarta: PT. Salemba Humanika. Bab 7.