Ahli waris tetap Portugal hingga kematiannya pada usia 19 tahun,[1] ia diberi gelar Pangeran Brasil pada 1645, gelar yang dibuat khusus oleh ayahandanya untuknya. Setelah kematian pamandanya Duarte pada 1649, ia juga mendapat gelar Adipati Bragança ke-IX.
Seorang pemuda yang sangat berbakat, ia berbahasa Yunani dan Latin, ia cenderung pada filsafat dan telah mendapatkan penghargaan dari para cendekiawan saat itu. Meskipun baru enam belas tahun, ia telah mengambil bagian dalam urusan kerajaan. Menurut penulis sejarah pada zaman itu, dia adalah seorang pemuda yang sangat setia dan pejuang yang ideal.
Agak lemah dalam kesehatan, fisiknya tidak mampu mengatasi konsekuensi dari tuberkulosis yang telah lama dideritanya. Kematiannya menjadi pukulan telak bagi ayahandanya dan seluruh negeri. Adik laki-lakinya, Infante Afonso, seorang pemuda dengan masalah kesehatan fisik dan mental, menggantikannya sebagai pangeran Brasil, adipati Bragança dan pewaris takhta Portugal.
Referensi
^Glenn Joseph Ames, Renascent empire? The House of Braganza and the quest for stability in portuguese monsoon Asia, ca. 1640-1683, Amsterdam, Amsterdam University Press, 2000, pp. 25-26, 47. ISBN 90-5356-382-2