Tentara permanenTentara permanen, adalah tentara selamanya yang sering kali profesional dan tidak seperti pasukan cadangan. Tentara permanen terdiri dari tentara penuh waktu (yang bisa jadi tentara karier atau wajib militer) dan tidak dibubarkan selama masa damai. Tentara permanen berbeda dengan pasukan cadangan yang terdaftar untuk jangka panjang, tetapi hanya diaktifkan selama perang atau bencana alam, dan berbeda pula dengan tentara sementara, yang diambil dari penduduk sipil hanya selama perang atau adanya ancaman perang dan dibubarkan begitu perang atau ancaman berakhir. Istilah tentara permanen berasal dari sekitar tahun 1600, meskipun fenomena yang digambarkannya jauh lebih tua.[1] SejarahSejarah kunoMesopotamiaRaja Tiglath-Pileser III dari Asyur (berkuasa 745–727 SM) menciptakan pasukan permanen pertama Asyur.[2][3] Tiglath-Pileser III membubarkan milisi dan sebagai gantinya membayar tentara profesional atas jasa mereka. Tentaranya terdiri dari pasukan besar Asyur tetapi dilengkapi dengan tentara bayaran asing dan negara bawahan. Tentara tetap yang ia ciptakan adalah institusi administratif dan ekonomi paling canggih pada masanya, dan merupakan mesin perekonomian Asyur yang memanfaatkan peperangan.[4] Yunani kunoTentara permanen pertama yang diketahui di Eropa berada di Yunani kuno. Laki-laki Sparta kuno berfungsi sebagai tentara permanen, tidak seperti semua negara-kota (polis) lainnya, yang pasukannya adalah milisi warga. Keberadaan populasi Helot yang diperbudak membebaskan Sparta dari kebutuhan untuk bekerja mencari nafkah, memungkinkan mereka untuk memfokuskan waktu dan energi mereka pada pelatihan bela diri. Philip II dari Makedonia melembagakan tentara profesional pertama, dengan tentara dan kavaleri yang dibayar untuk layanan mereka sepanjang tahun, daripada milisi pria yang kebanyakan mencari nafkah dengan bertani dan kadang-kadang dikumpulkan untuk kampanye pertempuran.[5] Romawi kunoDi bawah pemerintahan Augustus, kaisar Romawi pertama, pasukan profesional terbentuk di Kekaisaran Romawi yang secara bertahap dilembagakan, dengan gaji yang teratur. Kekuatan profesional legiun ini mahal untuk dipertahankan, tetapi mendukung otoritas kekaisaran, tidak hanya sebagai pasukan tempur tetapi juga sebagai pasukan polisi provinsi, insinyur Romawi, dan penjaga.[6] Para legiun adalah sukarelawan dari warga negara yang berhak atas hadiah bebas setelah 25 tahun menjalani masa dinas dengan terhormat; pasukan pelengkap legiun adalah auxilia, pasukan tambahan yang terdiri dari non-warga di provinsi yang biasanya memperoleh kewarganegaraan sebagai hadiah atas masa tugasnya.[6] Sejarah setelah zaman klasikKekaisaran OttomanTentara permanen modern pertama di Eropa adalah Yanisari dari Kekaisaran Ottoman yang dibentuk pada abad ke-14.[7][8] SpanyolTercio Kekaisaran Spanyol adalah merupakan unit berdiri Spanyol pertama yang terdiri dari tentara profesional. Komposisi tombak dan tembakan memastikan dominasi di medan perang Eropa dari abad ke-16 hingga paruh pertama abad ke-17. Walaupun kekuatan lainnya menerapkan formasi tercio, pasukan mereka tidak sebanding dengan reputasi Spanyol yang menakutkan, yang dimana initi dari pasukan profesional memberikan mereka sebuah ujung yang negara lainnya sulit untuk ditandingi.[9] Kerajaan MajapahitThalasokrasi Majapahit dicatat oleh pengamat Tiongkok dengan mempunyai 30,000 pasukan profesional permanen, yang prajurit dan komandannya dibayar emas. Hal in menunjukkan keberadaan sebuah tentara tetap, sebuah keberhasilan yang hanya dapat dicapai oleh segelintir kerajaan di Asia Tenggara.[10][11] Sebagai tambahan untuk tentara-tentara permanen ini, Majapahit diperkuat oleh pasukan dari negara-negara bawahan dan para pemimpin daerah.[12] Seperti yang lazim terjadi di Asia Tenggara, Majapahit juga menerapkan sistem retribusi, nyatanya pasukan Majapahit mayoritas adalah retribusi.[13] Referensi
|