Tari Wayang yaitu salah satu kelompok atau genre tari yang latar belakangnya dari cerita wayang. Tari ini tumbuh mekar di wilayah Jawa Barat, dan menjadi salah satu tarian tradisional Jawa Barat.[1]
Deskripsi
Tari wayang yaitu tari yang mengambil gerak dasarnya dan gerak intinya dari penokohan wayang. Tari wayang biasanya menggambarkan penokohan dan jabatan dalam cerita wayang. Ada beberapa ciri utama dalam tari wayang yaitu: [2]
- Tari wayang yang menggambarkan penokohannya seperti tari Adipati Karna, Tari Jayengrana, Tari Gatotkaca, dan Tari Srikandi x Mustakaweni, serta tarian yang menggambarkan jabatan seperti Tari Badaya.[2]
- Kekayaan tarian Wayang mempunyai ciri tingkatan karakter atau watak tertentu seperti: [2]
- Tari Badaya, wataknya putri ladak atau lincah,
- Tari Srikandi x Mustakaweni, dua tokohnya mempunyai watak putri ladak atau lincah,
- Tari Adipati Karna, wataknya lincah, atau disebut juga satria ladak,
- Tari Jayengrana, wataknya lincah, atau disebut juga satria ladak,
- Tari Gatotkaca, wataknya keras.[2]
- Kekayaan tarian Wayang memiliki ciri bentuk pertunjukan yang tertentu seperti:
- Tari Badaya, termasuk bentuk tari rampak, massal atau berkelompok,
- Tari Srikandi x Mustakaweni, termasuk bentuk tari berpasangan atau duet,
- Tari Gatotkaca, Adipati Karna, dan Jayengrana, termasuk bentuk tari tunggal.[2]
- Pada umumnya pertunjukan tari wayang diiringi oleh gamelan salendro.[2]
- Setiap tarian wayang mempunyai ciri kostum atau busananya sendiri.[2]
Rujukan
- ^ Soepandi, Atik,; dkk.1994.Ragam Cipta. Cv. Sampurna: Bandung.
- ^ a b c d e f g Rusliana, Iyus.2009.Kompilasi Istilah Tari Sunda.Bandung: Jurusan Tari, STSI Bandung.