Tara Bandhu

Bendera Timor Leste

Ritual Tara Bandhu merupakan tradisi kuno Timor Leste yang kembali bangkit setelah merdeka pada tahun 2002. Ritual ini merupakan salah satu bentuk dari hukum adat yang bertujuan untuk melestarikan lingkungan, menjaga harmoni dalam masyarakat, dan mempromosikan nilai-nilai sosial. Itilah Tara Bandhu berasal dari kata "Tara" yang berarti "Menggantung" dan Bandhu berarti "Larangan". Dalam hal ini Tara Bandhu memberikan tanda dan penanda (Semiotika) dengan menggunakan benda-benda yang harus dipatuhkan oleh anggota komunitas. Secara ekologis ini merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan lingkungan dengan menggunakan pendekatan budaya. Dengan adanya kekuatan hukum adat yang melindungan hutan mereka di Timor Leste maka keadaan hutan tidaka akan dieksploitasi.[1]

Ritual Tara Bandhu menjadi cerminan dalam adaptasi masyarakat terhadap perubahan sosial dan lingkungan. Dalam beberapa kasus Tara Bandhu telah digunakan untuk mengadaptasi isu-isu kontemporer seperti deforestasi, pemburuan liar, dan penggunaan sumber daya air yang berlebihan. Secara tidak langsung Tara Bandhu merupakan alat untuk konservasi lingkungan.[2]

Dalam sosiologi budaya, Tara Bandhu menjadi peranan pentik dalam memperkuat solidaritas sosial dan memperjelas identitas kelompok. Hadirnya ritual ini tidak semata-mata menjadi sebuah ritual untuk menjaga lingkungan, melainkan untuk mengenalkan keberadaan mereka dan kerja sama dalam komunitas mereka. Masyarakat adat wajib taat akan keberadaan tradisi Tara bandhu, jika tidak maka terdapat sanksi adat yang dapat menghukum mereka atau mendapatkan sebuah denda. Adanya demikian akan dapat menyadarkan masyarakat untuk dapat ikut serta dan berperan aktif terhadap keberadaan lingkungan setempat.[3]

Upaya pelestarian

Sebagai warisan budaya yang berbentuk intagible Tara bandhu menjadi kekayaan kebudayaan yang tak ternilai harganya. Keberadaanya pun harus dilestarikan dan dihormati. salah satu upaya pelestarian Tara bandhu ialah dengan melibatkan generasi muda dalam praktik-praktik adat Tara Bandhu ini. Upaya pelestarian memang perlu dilakukan guna menjaga kesuburan iklim kebudayaan di Timor Leste. Dengan lestarinya budaya Tara Bandhu maka keberadaan pola kehidupan masyarakat akan terjaga keharmonisannya melalui sistem tatanan kebudayaan. Adapun komponen penjaga kebudayaan ini ialah:[1]

  1. Masyarakat pewaris Tara Bandhu secara khusus dan masyarakat Timor Leste secara Umum.
  2. Generasi Muda
  3. Pemerintah

Ketiga komponen diatas sangat berpengaruh terhadap upaya pelestarian Tara Bandhu. Upaya pelestarian dengan sistem pewarisan oral atau tradisi lisan memang dimulai dari masyarakat pewaris dari tradisi tersebut, dalam hal ini ialah masyarakat penekun Tara Bandhu. Kemudian perlunya kehadiran generasi muda sebagai ujung penerus dari tradisi ini untuk dapat berlanjut layaknya tongkat estafet yang sambung-menyambung sepanjang masa. Serta sokongan dari pemerintah juga menjadi penting dikarenakan perlu legalitas dari sisi pemerintah untuk dapat menjadi pengikat dan perlindungan tradisi ini dari sisi hukum. [1]

Konservasi ekologis

Konservasi ialah cara untuk menjaga; melindungi; dan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Tujuan utama dari konservasi ialah dapat melindungi sumber daya alam agar tetap berkelanjutan, sehingga dapat dimanfaatkan kembali oleh generasi mendatang. Konservasi mencakup berbagai aspek, seperti flora, fauna, air, tanah, dan udara, dan sumber daya lainnya.[4] Sedangkan ekologis ialah studi tentang hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungan mereka. Ekologis mencakup berbagai tingkatan organisasi biologis, mulai dari individu, populasi, komunitas, hingga ekosistem. [5]

Adanya tradisi ini menjadikan Tara Bandhu sebagai local wisdom dalam konservasi secara adat. Dengan demikian, Timor Leste memiliki kekayaan tersendiri dalam mengelola keberadaan lingkungan hidup mereka. Hal ini menjadi suatu kesuburan dalam sebuah tradisi yang ada di Timor Leste, dengan demikian secara ekologis Tara Bandhu ini ssangat diperlukan untuk menjaga alam dan keanekaan hayati di Timor Leste

Referensi

  1. ^ a b c "Mengenal Ritual Tara Bandu, Praktik Leluhur yang Dihidupkan Kembali Timor Leste". Tribun-timur.com. Diakses tanggal 2024-12-07. 
  2. ^ Kennedy, Maev (2017-12-04). "Detectorists strike gold as British Museum reveals record haul". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2024-12-07. 
  3. ^ Wardayanti, K. "Ritual Tara Bandu, Tradisi Kuno dan Unik yang Lindungi Lingkungan Timor Leste, Tak Pernah Dilakukan Kala Diduduki Indonesia dan Dijajah Portugis". Intisari. Diakses tanggal 2024-12-09. 
  4. ^ IPA, Materi (2021-01-26). "√ Pengertian Konservasi, Macam, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya | Guru Sains". Diakses tanggal 2024-12-09. 
  5. ^ forestation.fkt (2021-01-10). "Konservasi dari Masa ke Masa – Forestation FKT UGM" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-09.