|
Tank dalam Angkatan Darat IranTank telah digunakan di Iran di dalam kemiliteran setelah Perang Dunia II, dalam Perang Dingin, dan hingga era modern. Tank-tank ini termasuk desain Inggris yang diimpor setelah Perang Dunia II, tank Soviet, Amerika, dan tank impor dari Tiongkok juga.[1] IkhtisarIran awalnya telah memesan tank-tank dari Cekoslowakia sebelum Perang Dunia II dimulai tetapi kemudian mendapat tank-tank dari Inggris setelah Perang Dunia II ketika negara itu mengawasi Iran. Dari permulaan ini, pasukan lapis baja Iran modern tumbuh dan mendapatkan kendaraan tempur lapis baja modern dari Amerika yang bertugas selama Perang Dingin dalam berbagai operasi. Salah satu operasi utama Iran menggunakan kendaraan lapis baja seperti M60 Amerika dan Chieftain Inggris, adalah selama Perang Irak-Iran, dan sekarang mengimpor model dari Rusia dan membuat desain sendiri.[2] Sejarah Beberapa tank digunakan di Iran seperti yang dipesan dan dikirim pada 1937-38, seperti tank AH-IV CKD yang digunakan oleh divisi infantri 1 dan CKD-TNH 60/Panzer 38(t) dari Divisi Infanteri ke-2 pada tahun 1941 dan Pengawal Kekaisaran. Iran adalah pelanggan pertama untuk AH-IV dan memesan lebih dari lima puluh prototipe pada tahun 1935 untuk pengiriman tahun berikutnya. Pengiriman dimulai pada Agustus 1936 dengan batch terakhir tiba di Iran pada Mei 1937, meskipun persenjataan dikirim secara terpisah dan tidak dipasang sampai November 1937. Iran merencanakan untuk memesan antara 100 dan 300 AH-IV tambahan, tetapi pecahnya Perang Dunia II mencegah tindakan lebih lanjut. Tanket AH-IV berukuran kecil hanya bisa memanjat rintangan setinggi 05 meter (16 ft), memiliki jangkauan jelajah 150 kilometer (93 mi) dan tekanan dari tanah hanya 0,45 kg/cm2 dan menggunakan senapan mesin ZB vz. 26 dan 35.[3] Tank-tank ini menghadapi lebih dari 1.000 tank Soviet dalam invasi Anglo-Soviet pada Agustus 1941. Uni Soviet menyerbu dari utara dengan pasukan lapis baja yang menduduki provinsi utara Iran dan Inggris datang dari selatan. Soviet menggunakan sekitar 1.000 tank T-26 untuk operasi tempur mereka melawan pasukan Iran. Dalam pendudukan Sekutu di Iran selatan, Inggris menggunakan Brigade Kavaleri Inggris ke-4 (kemudian berganti nama menjadi Brigade Lapis Baja ke-9). Sekutu yang menyerang memiliki lebih dari 200.000 tentara dan tank modern, dan artileri.[4] Menanggapi invasi ini, Angkatan Darat Iran mengerahkan dua divisi lapis baja dengan tank-tank mereka dan sembilan divisi infantri, beberapa di antaranya divisi bermotor. Tentara Iran memiliki kekuatan tetap 126.000–200.000 personel. Sementara Iran telah mengambil banyak langkah selama dekade sebelumnya untuk memperkuat, membakukan dan menciptakan pasukan modern, mereka tidak memiliki cukup kendaraan lapis baja dan kekuatan udara untuk melawan perang multifront. Modernisasi Reza Shah belum selesai pada saat perang meletus dan Angkatan Darat Iran lebih peduli dengan penindasan sipil daripada invasi.[5] Tentara Iran dipersenjatai dengan beberapa model tank untuk pasukan lapis baja, karena Iran telah membeli 100 FT-6 selain tank ringan Panzer 38 (t) dan mobil lapis baja LaFrance TK-6 tambahan, cukup untuk sepenuhnya melengkapi divisi ke-1 dan ke-2.[6] Meskipun itu adalah pesanan besar dan tank-tank itu adalah tank yang sangat baik, mereka tidak cukup untuk mengalahkan invasi multifront oleh dua kekuatan besar. Sifat perang tank yang berubah pada tahun 1930-an membuat semua kecuali 50 tank Iran usang ketika invasi dimulai. Iran tidak punya banyak waktu untuk mengatur pertahanan, karena Sekutu mencapai kejutan taktis. Sekutu dengan cepat memindahkan tank dan infanteri mereka menuju pasukan Iran ketika Reza Shah menolak permintaan para jenderalnya untuk menghancurkan jaringan jalan dan transportasi, terutama karena dia tidak ingin merusak infrastruktur yang telah dibangunnya dengan susah payah selama masa pemerintahannya. Hal itu berkontribusi pada kemenangan cepat Sekutu. Tanpa memiliki sekutu, perlawanan Iran dengan cepat dikalahkan dan dinetralkan oleh tank dan infanteri Soviet dan Inggris. Referensi
|