Tali putri termasuk tumbuhan parasit yang bergantung sepenuhnya kepada tanaman inang sebagai sumber nutrisi.[3] Selama pertumbuhannya tali putri akan memenetrasikan jaringan menembus pembuluh tapis tumbuhan inang yang kemudian tersambung dengan pembuluh tapis tali putri.[3][4]Cuscuta terbagi menjadi dua jenis yaitu; hemiparasit, jenis yang memiliki klorofil dan dapat melakukan fotosintesis, dan holoparasit, jenis yang tidak memiliki klorofil dan tidak melakukan fotosintesis.[5]Cuscuta adalah parasit batang, sebelum menempel pada inang biji dari semua spesies hidup mandiri bergantung pada cadangan makanannya.[5] Evolusi yang mengarah ke parasitisme yang menyebabkan berkurangnya aktivitas fotosintesis pada spesies hemiparasit.[5] Spesies yang lebih tua seperti subgenus Monogynella memiliki plastid yang utuh serta aktivitas fotosintesis yang rendah.[5] Spesies hemiparasit yang paling hijau pun tetap bergantung hampir sepenuhnya pada tanaman inang dalam memenuhi kebutuhan hidup seperti air, nutrisi, dan sumber karbon organik.[5] Contohnya pada spesies Cuscuta reflexa, 99% karbon dalam tubuhnya berasal dari tanaman inangnya.[5]
Spesies
Spesies merugikan
Sekitar 15 spesies Cuscuta sp. di seluruh dunia adalah parasit serius yang dapat menyebabkan kehilangan hasil sampai dengan 80%. Selain itu biji yang mudah tersebar menjadi masalah yang menyebabkan kontaminasi benih. Beberapa negara telah menetapkan peraturan perundang-undangan untuk mencegah masuknya benih yang terkontaminasi.
Spesies menguntungkan
Beberapa tali putri dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional misalnya Cuscuta chinensis, belakangan ini cuscuta mulai diteliti sebagai tanaman obat. Beberapa spesies digunakan sebagai pewarna seperti Cuscuta tinctoria. Dalam ekosistemnya, Cuscuta sp. menjadi kunci ekosistem, Cuscuta memiliki kemampuan untuk mengurangi biomassa dan menentukan modifikasi bentuk tumbuhan.
Setelah perkecambahan, biji tali putri hanya akan tumbuh dan berkembang pada inang yang cocok.[5] Jika biji tidak menemukan inang yang cocok maka tumbuhan muda hanya akan bertahan dalam satu atau dua minggu, hal ini disebabkan karena organ akar tidak berfungsi sementara cadangan makanannya telah habis.[5] Biji tali putri telah berevolusi secara khusus untuk beradaptasi, bijinya relatif baru berkecambah ketika tumbuhan inang sudah tumbuh secara matang.[5]
^ abcd(Indonesia) Agrios, George N. (1996). Plant Pathology (dalam bahasa Ingriss). diterjemahkan oleh Munzir, Busnia dan disunting oleh Martoredjo, Toekidjo (edisi ke-Tiga). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. ISBN979-420-388-2.Parameter |trans_title= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^(Inggris) Yuncker, T. G. (1932). The genus Cuscuta. Mem. Torrey Bot. Club. 18. hlm. 109-331. ISBN0-527-02292-6.
^ abc(Inggris) Mikona, Cord dan Wilhelm Jelkmann (2010). "Replication of Grapevine leafroll-associated virus-7 (GLRaV-7) by Cuscuta Species and Its Transmission to Herbaceous Plants". Plant Dis. Julius Kuehn Institute. 94: 471-476.