Ia konon adalah seorang penguasa otokratik yang memperlakukan rakyatnya dengan buruk dan melanggar hukumnya sendiri. Beberapa tahun di masa pemerintahannya muncul gangguan di dalam istananya. Perdana Menteri Yi Yin menganjurkannya mengubah sifatnya namun raja yang keras kepala itu tidak menghiraukan nasihatnya. Akhirnya Yi Yin tidak punya pilihan lain selain memecat raja dan membuangnya ke Istana Tong (桐宫), yang sekarang Barat daya provinsi Yanshi, provinsi Henan di dekat makam Raja pertama Shang, Tang, untuk bertobat.
Sima Qian menyatakan bahwa Yi Yin memerintah di negara itu sebagai pemangku takhta selama tiga tahun sampai ia merasa bahwa raja telah cukup bertobat dan mengundangnya kembali ke istana dan mengembalikan kekuasaannya. Sejak saat itu raja mengurus kepemimpinannya dengan baik. Pada tahun kesepuluh di masa pemerintahannya, Yi Yin mengundurkan diri dari jabatannya ddan pensiun. Raja merasa segan kepadanya dan setelah ia meninggal ia diberi nama Zhong Zong (中宗).
Namun di dalam Sejarah Bambu dituliskan kisah yang berlainan; dinyatakan bahwa setelah dibuang, Yi Yin menyita takhta dan memerintah sebagai raja selama tujuh tahun sampai Tai Jia diam-diam kembali ke istana dan membunuh mantan perdana menterinya. Setelah itu raja menyerahkan wilayah dan benteng Yi Yin untuk putra-putranya, Yi She (伊陟) and Yi Fen (伊奋).
Karena bukti arkeologi menunjukkan bahwa Yi Yin masih disembah oleh rakyat Shang beberapa ratus tahun setelah kematiannya, catatan sebelumnya dianggap lebih tepercaya. Menurut kedua sumber raja diduga memerintah selama 12 tahun sebelum meninggal. Ia diberikan nama anumerta Tai Jia (太甲) dan digantikan oleh putranya Wo Ding (沃丁).[1][2][3]
Tulisan di atas tulang orakel yang digali di Yinxu secara alternatif mencatat bahwa ia adalah raja Shang ketiga, menggantikan ayahandanya Da Ding (大丁), nama anumertanya Da Jia (大甲), dan digantikan oleh saudaranya Bu Bing (卜丙).[2][3]