Tabaré Ramón Vázquez Rosas (pengucapan bahasa Spanyol: [taβaˈɾeraˈmomˈbaskesˈrosas]; 17 Januari 1940 – 6 Desember 2020) adalah seorang politikus Uruguay yang menjabat sebagai Presiden Uruguay ke-41 dari tahun 2015 hingga 2020. Sebelumnya ia juga menjabat sebagai Presiden dari tahun 2005 hingga 2010 sebagai pemegang jabatan ke-39. Seorang dokter (ahli onkologi), ia adalah anggota koalisi Front Luas yang berhaluan sayap kiri.
Vázquez terpilih sebagai Presiden pertama kali pada 31 Oktober 2004, menjabat dari 1 Maret 2005, dan melepaskan jabatan pada 1 Maret 2010. José Mujica kemudian terpilih menggantikannya, menjabat dari 2010 hingga 2015. Vázquez terpilih kembali untuk menjabat untuk kedua kalinya pada 2015 dan digantikan oleh Luis Alberto Lacalle Pou pada 2020.
Biografi
Vázquez lahir di lingkungan La Teja, Montevideo pada tanggal 17 Januari 1940, anak keempat dari pernikahan Héctor Vázquez, seorang pekerja ANCAP dan Elena Rosas. Ia memiliki darah keturunan Galicia karena kakek neneknya berasal dari Ourense dan Santiago de Compostela, di Spanyol.[1] Ia belajar kedokteran di Sekolah Kedokteran Universidad de la República, lulus sebagai spesialis onkologi[2] pada tahun 1972. Pada tahun 1976, ia menerima hibah dari pemerintah Prancis, yang memungkinkannya untuk memperoleh pelatihan tambahan di Institut Gustave Roussy di Paris.
Dari 1990 hingga 1995, Vázquez adalah Wali Kota Montevideo pertama dari koalisi Frente Amplio. Pada tahun 1994, ia mencalonkan diri sebagai presiden sebagai kandidat dari Frente Amplio, menerima 30,6% suara, tetapi tidak memenangkan pilpres tersebut. Ia sebenarnya memperoleh suara terbanyak dari semua kandidat yang ada, unggul lebih dari 120.000 suara atas peraih suara tertinggi berikutnya, mantan presiden Julio Maria Sanguinetti dari Partai Colorado. Namun, di bawah sistem multikandidat Ley de Lemas yang berlaku, Sanguinetti memenangkan pemilihan, karena ia menjadi capres peraih suara tertinggi dari partai peraih suara terbanyak. Namun, Vázquez tetap menunjukkan penampilan terbaik sebagai kandidat dari partai ketiga sejak pemulihan kembali sistem presidensial pada tahun 1967; ia berselisih 12.100 suara lebih sedikit dari suara gabungan Partai Nasional yang berada di tempat kedua.
Pada tahun 1996, ia terpilih sebagai pemimpin Frente Amplio, menggantikan pemimpin bersejarah koalisi sayap kiri, Líber Seregni. Ia mencalonkan diri lagi pada 1999, pemilihan pertama yang diadakan setelah Uruguay meninggalkan sistem multikandidat. Ia memimpin di putaran pertama, dengan 40,1 persen suara. Ia kalah dari Jorge Batlle dari Partai Colorado di putaran kedua, memperoleh 45,9 persen suara.
Kebijakan Hak Asasi Manusia
Pada November 2005 pemerintahnya memimpin suatu kemenangan yang mendalam dan sangat penting dalam investigasi pelanggaran HAM yang pernah terjadi dalam pemerintahan diktator militer. Setelah mengangkat sebuah tim yang terdiri dari antropolog dan peneliti forensik, dan memerintahkan militer bekerja sama serta menunjukkan tempat-tempat yang mungkin telah digunakan sebagai kuburan yang tak diberi tanda, pemerintahnya berhasil menggali sisa-sisa tulang-belulang kaum komunis yang telah "hilang" pada tahun 1970-an.
Kehidupan pribadi, sakit dan meninggal
Vázquez menikahi María Auxiliadora Delgado pada tanggal 23 Oktober 1964 di paroki Montevideo "Los Vascos".[3] Istrinya meninggal karena serangan jantung pada 31 Juli 2019.[4] Mereka memiliki tiga anak kandung dan seorang anak angkat.[5]
Pada 20 Agustus 2019, Presiden Vázquez mengungkapkan bahwa ia memiliki benjolan di paru-paru dengan penampilan yang ganas.[6] Namun demikian, ia mengumumkan niatnya untuk menyelesaikan masa jabatan presiden pada 1 Maret 2020 sesuai rencana.[7] Pada pertengahan November, dikonfirmasi oleh otoritas Kementerian Kesehatan Masyarakat (MSP), bahwa kanker paru-parunya telah sembuh.[8] Pada 27 November 2020, diumumkan bahwa kankernya menyebar ke pankreas.[9] Ia meninggal dunia di Montevideo pada 6 Desember 2020, pada usia 80 tahun.[10][11]