T-95
T-95 adalah salah satu tank yang dikembangkan pada generasi keempat tank di Rusia yang dikembangkan oleh Uralvagonzavod sebelum dibatalkan pada Mei 2010. [1] Proyek ini pertama kali dimulai pada tahun 1995 dan uji coba prototipe dimulai pada tahun 1998. Tank ini dikembangkan dengan tujuan untuk menggantikan tank T-72 dan T-80 di Angkatan Darat Rusia.[2] Uji coba dilanjutkan pada tahun 2002, dan rencananya akan diperkenalkan pada tahun 2009. Pemerintah Rusia menghentikan keterlibatannya dalam proyek pada Mei 2010 dan menarik semua pendanaan.[3] SpesifikasiT-95 merupakan desain baru, bukan modifikasi kendaraan yang sudah ada. Tank ini memiliki sedikit kesamaan dengan T-90 dan tank-tank tua Soviet lainnya. Desain T-95 berfokus pada lapis baja yang lebih berat dan kemampuan bertahan hidup awaknya. Fitur utama dari desain ini adalah menara tak berawak dengan persenjataan yang dipasang secara eksternal dan dikendalikan dari jarak jauh. MBT ini dilengkapi dengan autoloader dan sistem penanganan amunisi otomatis. Pemuat otomatis terletak di bawah turret dan dalam banyak aspek mirip dengan pemuat otomatis Rusia saat ini. T-95 dioperasikan oleh 3 awak, termasuk komandan, penembak dan pengemudi. Tangki tidak memiliki pemuat, karena senjata dimuat secara otomatis. Hal ini sejalan dengan konsep pembuatan tank Rusia, bahwa tank harus dioperasikan oleh awak yang lebih kecil untuk mengurangi dimensi dan beratnya serta meningkatkan perlindungan. Semua anggota kru duduk di dalam lambung kapal dalam sel yang terlindungi dengan baik. Sel ini dipisahkan dari pemuat otomatis dan amunisi. Tank dapat beroperasi bahkan dengan lapis baja yang tembus, selama sel awaknya masih utuh. T-95 jauh lebih besar dari MBT Rusia sebelumnya. Dari segi dimensi dan berat, pesawat ini mendekati MBT Barat modern, seperti Challenger 2, Leopard 2A7 dan M1A2 Abrams. Rencananya tank ini akan dilengkapi dengan sistem proteksi aktif. T-95 diyakini dipersenjatai dengan meriam smoothbore 152 mm. Tank ini juga dipersenjatai dengan meriam sekunder kaliber 30 mm. Pengembangan T-95 dihentikan pada tahun 2009. Pada saat itu, meriam tank 2A82 125 mm yang ditingkatkan telah muncul di Rusia. Karena peningkatan balistik, senjata ini memiliki jangkauan yang lebih jauh dan lebih akurat daripada senjata 2A46M pada tank T-90. T-95 dilengkapi dengan sistem pengendalian tembakan baru. Tank itu memiliki periskop komandan panorama dengan pencitraan termal. Hal ini memberi tank kemampuan tempur pemburu-pembunuh. Komandan sedang mencari sasaran menggunakan periskopnya sementara proses membidik dan menembak dilimpahkan kepada penembak. Hal ini memungkinkan untuk melibatkan target lebih cepat. Sasis T-95 menggunakan komponen otomotif dari tank Rusia yang ada. Tangki ini ditenagai oleh mesin diesel yang tidak ditentukan.[2] Alternatif KegagalanSetelah jelas bahwa T-95 gagal, tidak ada alternatif lain. Pengembangan prototipe MBT Rusia lainnya, Black Eagle, dihentikan lebih awal karena kurangnya dana. Sebaliknya, Angkatan Darat Rusia membeli sejumlah MBT T-90 yang ditingkatkan sebagai tindakan sementara. Pada tahun 2011 program pengembangan MBT lainnya diluncurkan di Rusia. Tank baru itu diberi nama Armata. Konsepnya mirip dengan T-95 dan kemungkinan besar Armata menggunakan beberapa teknologi T-95. Ia mempertahankan menara tak berawak dan sel kru yang terlindungi dengan baik. Namun senjata ini menggunakan meriam 125 yang lebih tradisional daripada meriam 152 mm. Desain ini terbukti lebih sukses. Batch pra-produksi pertama tank selesai pada tahun 2015. Armata direncanakan mulai beroperasi dengan Angkatan Darat Rusia dan produksi skala penuh diharapkan pada tahun 2020-2021.[2]
Referensi
|