Syiir adalah suatu tradisi dalam bentuk lisan yang terdapat di Pulau Madura, Jawa Timur. Syiir berbentuk susunan beberapa kalimat yang indah dan dilantunkan di pondok pesantren. Syiir berisi pesan dan nasihat bertema keagamaan Islam, seperti pesan tentang orang mati, nasihat untuk memperdalam akidah, dan anjuran untuk menuntut ilmu bagi yang masih muda. Syiir memiliki kemiripan dengan pantun, yaitu terdiri dari empat baris dalam satu baitnya. Pada umumnya setiap bait mengandung sepuluh ketukan dan setiap baitnya bersajak a – a – a – a.[1]
Pada tahun 1990-an, syi’ir diputar di kampung-kampung Madura melalui pengeras suara. Pada saat itu, banyak orang tua dan anak-anak yang hafal syair berbahasa Madura tersebut.[2]
Tradisi syiir ini mengandung ajaran sufisme yang dikembangkan oleh Tarekat Sammaniyah. Tujuan syiir adalah sebagai sarana kontemplasi dan zikir dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Dalam pertunjukannya, syiir diiringi musik dan tarian dari pelantun. Hal ini dimaksudkan agar dakwah tidak terasa membosankan. Syiir sering ditampilkan dalam acara pengajian, sunatan, syukuran dan selamatan desa.[3]
Referensi
- ^ "(PDF) MEMBICARAKAN SASTRA MADURA: DARI POTENSI, REALITA, DAN HARAPAN". ResearchGate (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-02-20.
- ^ "Syiir Berisi Peringatan Tak Lagi Didengar di Pulau Madura". PortalMadura.com. 2015-08-31. Diakses tanggal 2019-02-20.
- ^ "Majalah Gatra :: Artikel". arsip.gatra.com. Diakses tanggal 2019-02-20.