Sunovion Pharmaceuticals Inc. (sebelumnya NASDAQ: SEPR), dikenal hingga tanggal 12 Oktober 2010 sebagai Sepracor, Inc. sebelum diakuisisi oleh Sumitomo Dainippon Pharma asal Jepang,[1] adalah sebuah perusahaan farmasi yang didirikan pada tahun 1984 oleh Timothy J. Barberich, Steve Matson, dan Bob Bratzler. Perusahaan ini awalnya berkantor pusat di Princeton, New Jersey dan kemudian pindah ke Marlborough, Massachusetts.[2] Selain kantor pusat di Marlborough, Massachusetts, Sunovion juga memiliki kantor di London, Inggris, Mississauga, Ontario Kanada, dan Fort Lee, New Jersey.
Sejarah
Perusahaan ini awalnya fokus mengembangkan isomer tunggal dan metabolit aktif. Produk Sepracor utamanya ditujukan untuk mengobati kelainan sistem saraf pusat dan pernapasan, di bawah kepemimpinan Gunnar Aberg dan John McCullough. Mayoritas pendapatan Sepracor dulu berasal dari waralaba obat Xopenex, yakni sekitar $600 juta per tahun. Obat insomnia buatan Sepracor, Lunesta (eszopiclone) disetujui oleh FDA pada bulan Desember 2004, dan resmi diluncurkan pada bulan April 2005. Pada tanggal 13 Februari 2006, Sepracor mengajukan izin bagi obat Brovana buatannya untuk mengobati COPD.[3]
Pada bulan September 2016, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi Cynapsus Therapeutics dengan harga sekitar $624 juta. Melalui akuisisi tersebut, Sunovion juga mengakuisisi kandidat obat penyakit Parkinson fase III buatan Cynapsus, yakni APL-130277.[4][5]
Akuisisi oleh Dainippon Sumitomo
Pada tanggal 12 Oktober 2010, diumumkan bahwa Sunovion akan menjadi anak usaha dari Dainippon Sumitomo Pharma Co. Ltd.[1]
Kemitraan
Eslicarbazepine acetate
Pada tahun 2008, Bial setuju dengan Sepracor bahwa antiepileptik eslicarbazepine acetate buatan Bial (dengan nama dagang Aptiom) akan diproduksi di pabrik milik Sepracor di bawah pengawasan Bial.[6]
Referensi
Pranala luar