Taman Nasional Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa adalah sebuah area dilindungi yang terletak 80 kilometer di sebelah utara Kota Puerto Princesa, Palawan, Filipina. Taman nasional ini berada di Pegunungan Saint Paul, di pesisir barat pulau ini, berbatasan dengan Teluk St. Paul di utara dan Sungai Babuyan di timur. Pemerintah Kota Puerto Princesa telah mengelola taman nasional ini sejak tahun 1992. Jalan masuk ke sungai bawah tanah ini dapat ditempuh dengan mendaki singkat atau menggunakan perahu dari Sabang.
Pada tahun 2010, sekelompok aktivis lingkungan dan ahli geologi menemukan bahwa sungai bawah tanah ini memiliki lantai dua, yang menunjukkan bahwa terdapat air terjun kecil di dalam gua. Mereka juga menemukan kubah gua seluas 300 m di atas sungai bawah tanah. Daerah yang lebih dalam dari sungai bawah tanah ini hampir mustahil untuk dieksplorasi karena rendahnya kadar oksigen.
Taman nasional ini memiliki pemandangan pegunungan kapur. Gua Sungai Bawah Tanah St. Pauls memiliki panjang lebih dari 24 km, termasuk 8,2 km bagian dari Sungai Cabayugan. Angin sungai masuk melalui gua sebelum mengalir langsung ke Laut Filipina Barat.[3] Bagian dalam gua ini meliputi formasi stalaktit dan stalagmit berukuran besar, dan beberapa ruangan besar, salah satunya merupakan ruangan gua terbesar di dunia.[4] Hingga tahun 2007, saat penemuan sungai bawah tanah di Semenanjung Yukatan, Meksiko,[5] Puerto Princesa dikenal sebagai sungai bawah tanah terpanjang di dunia.
Daerah ini juga merupakan habitat bagi konservasi keanekaragaman hayati. Situs ini berisi ekosistem yang lengkap mulai dari gunung hingga laut serta memiliki beberapa hutan penting di Asia. Taman ini terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tanggal 4 Desember 1999.
Flora
Taman ini memiliki berbagai formasi hutan yang mewakili delapan dari tiga belas jenis hutan tropis yang ditemukan di Asia. Para peneliti telah mengidentifikasi lebih dari 800 spesies tanaman dari 300 genera dan 100 famili. Setidaknya 295 pohon didominasi oleh spesies dipterocarpaceae. Di hutan dataran rendah, pohon-pohon besar seperti Dao (Dracontomelon dao), Ipil (Intsia bijuga), Dita (Alstonia scholaris), Amugis (Koordersiodendron pinnatum), dan Apitong (Dipterocarpus gracilis) merupakan spesies yang umum. Terdapat pula spesies hutan pantai diantaranya Bitaog (Calophyllum inophyllum), Pongamia pinnata, dan Erynthia orientalis. Spesies tanaman penting lainnya termasuk Almaciga (Agathis philippinensis), Kamagong (Diospyros pulganensis), Pandan (Pandanus sp.), Anibong, dan Rotan (Calamus sp.)
Fauna
Burung merupakan kelompok vertebrata terbanyak di taman ini. Dari 252 jenis burung yang hidup di Palawan, 165 spesies tercatat di taman ini. Spesies penting yang dapat ditemukan di taman ini adalah betet-kelapa filipina, beo, rangkong palawan (Anthracoceros marchei), dan elang-laut dada-putih.
Terdapat juga 30 spesies mamalia yang telah tercatat.[6] Hewan yang paling sering diamati dari kanopi hutan dan di sepanjang garis pantai disaat air surut adalah monyet ekor panjang, satu-satunya primata yang ditemukan di daerah ini. Spesies mamalia lain di taman ini adalah babi hutan, binturung, pantot dan landak palawan.
19 spesies reptil telah diidentifikasi, delapan di antaranya adalah spesies endemik.[6] Spesies umum di daerah ini meliputi predator besar seperti kadal monitor (Varanus salvator) dan kadal jambul hijau (Bronchocoela cristatella). Salah satu spesies endemik di Palawan, Barbourula busuangensis, juga teramati di daerah ini.