Sungai MatlaSungai Matla adalah sebuah sungai yang melintasi wilayah Sundarban di negara bagian Benggala Barat, India. Panjang aliran sungai Matla adalah 99 km dengan arah aliran ke barat daya hingga berakhir di teluk Benggala. Sungai Matla mengalami pasang surut yang menyebabkan pencampuran air tawar dan air asin pada alirannya. Penduduk di sekitar sungai Matla mengadakan perikanan tangkap dengan tangkapan berupa ikan, kepiting dan udang windu. Pada paruh kedua abad ke-19, di sungai Matla pernah dibangun Pelabuhan Canning sebagai rute pelayaran pengganti Pelabuhan Kolkata. Namun Pelabuhan Canning ditutup pada tahun 1971 setelah tidak difungsikan selama satu dasawarsa. LokasiSungai Matla melintasi wilayah Sundarban, India.[1] Aliran sungai Matla masuk dalam wilayah negara bagian Benggala Barat.[2] Sungai Matla mengalir ke arah barat daya.[3] Panjang alirannya adalah 99 km dan merupakan bagian dari Jalur Air Nasional India.[2] Sekitar 45 km dari teluk Benggala, tepi bagian timur dari sungai Matla terhubung dengan tepi bagian barat dari sungai Bidyadhari. Lokasi pertemuan kedua tepi sungai dalam wilayah Distrik 24 Pagarnas selatan.[4] Kualitas airAir di sungai Matla merupakan campuran antara air tawar dan air asin. Percampuran terjadi karena terjadinya pasang surut di sungai Matla. Selain itu, sungai Matla kekurangan air tawar karena terjadinya pendangkalan di hulu sungainya.[3] Pengendapan lumpur terjadi sepanjang hulu sungai Matla dari Canning ke Basanti.[5] PemanfaatanRute pelayaranSungai Matla merupakan salah sungai terpenting di Sundarban.[3] Ketika Inggris berkuasa di India, pada tepi sungai Matla di Canning dibangun sebuah pelabuhan pada tahun 1853. Nama pelabuhannya adalah Pelabuhan Canning dan dinamai sesuai nama Charles Canning atas saran dari Kamar Dagang Bengal. Pembangunan Pelabuhan Canning menjadi pengganti Pelabuhan Kolkata yang telah mengalami pendangkalan di sepanjang Sungai Hugli. Namun Pelabuhan Canning akhirnya ditutup pada tahun 1871 karena tidak difungsikan selama satu dasawarsa sebelumnya. Pemerintah Inggris di India memilih untuk melakukan pengerukan di sungai Hugli dan menggunakan kembali Pelabuhan Kolkata sebagai rute pelayaran.[6] Perikanan tangkapIkan dalam jumlah yang melimpah dapat ditemukan pada aliran sungai Matla di sekitar Suaka Margasatwa Pulau Halliday.[7] Sungai Matla dimanfaatkan oleh penduduk di sekitarnya untuk kegiatan perikanan tangkap sebagai pekerjaan utamanya. Perikanan tangkap dilakukan di sungai Matla dengan hasil tangkapan berupa ikan, kepiting dan udang windu untuk kemudian diperdagangkan. Air dari sungai Matla tidak dimanfaatkan untuk irigasi pada lahan pertanian karena jenis airnya adalah air asin.[8] Referensi
|