Sungai Kendilo

Sungai Kendilo
Kandilo
PetaKoordinat: 1°51′55″S 116°21′9″E / 1.86528°S 116.35250°E / -1.86528; 116.35250
Lokasi
NegaraIndonesia
ProvinsiKalimantan Timur
KabupatenPaser
Ciri-ciri fisik
Hulu sungaiBaruna Aksa
 - lokasiSwan Slutung
 - koordinat1°17′44″S 115°49′55″E / 1.29566°S 115.83195°E / -1.29566; 115.83195
Hulu ke-2Pegunungan Meratus
 - lokasiMuara Andeh
 - koordinat2°22′03″S 115°51′05″E / 2.36743°S 115.8514°E / -2.36743; 115.8514
 - elevasi360 m (1.180 ft)
Gabungan hulu 
 - lokasiMuara Samu
 - koordinat2°00′56″S 115°56′28″E / 2.0155°S 115.941°E / -2.0155; 115.941
Muara sungaiSelat Makassar
 - lokasiMuara Pasir
 - koordinat1°51′55″S 116°21′09″E / 1.8652°S 116.35246°E / -1.8652; 116.35246
Panjang615 kilometer (382 mi)
Daerah Aliran Sungai
Sistem sungaiDAS Kendilo[1]
Kode DASDAS310270[1]
Luas DAS4.400 km2 (1.700 sq mi)[1]
Pengelola DASBPDAS Mahakam-Berau[1]
Wilayah sungaiWS Kendilo[2]
Kode wilayah sungai04.12.C[2]
Berkas KMLBatas DAS Kendilo
Peta
Hulu sungai, tempuran sungai (X) dan muara Kendilo (M)


Sungai Kendilo atau Kandilo merupakan sungai yang melintasi Kabupaten Paser dengan panjang 615 km dan bermuara di daerah Muara Pasir, wilayah perairan Selat Makassar.[3][4] Titik hulu terjauh dari sungai ini berada di daerah Swan Lutung, sebuah daerah dengan topografi perbukitan yang unik berbentuk oval berlapis yang dikenal dengan sebutan Baruna Aksa.[5]

Hidrologi DAS

Sungai Kendilo merupakan aliran utama pada sistem daerah aliran sungai Kendilo yang memiliki luas mencapai 4.400 km2 (1.700 sq mi).[1]

DAS Kendilo berbatasan dengan DAS Barito di sebelah timur. Di sebelah utara hingga timur laut berbatasan dengan DAS Telake. Di sebelah selatan dengan DAS Cengal, serta tiga DAS lainnya di sebelah timur DAS Kendilo.[6]

Didalam pengelolaan daerah aliran sungai, DAS Kendilo termasuk ke dalam wilayah kerja BPDAS Mahakam-Berau yang merupakan unit pelaksana teknis pada Ditjen PDASHL dibawah Kementerian LHK.[1] Sedangkan dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber daya air, DAS Kendilo merupakan bagian dari satuan wilayah sungai (WS) Kendilo bersama 8 DAS lain didalamnya yang juga bermuara ke Selat Makassar.[2]

Pemanfaatan

Sungai Kendilo telah dimanfaatkan sebagai jalur transportasi air oleh sebagian penduduk pesisir di sepanjang sungai tersebut.[7] Untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat antar wilayah di kabupaten Paser, tiga buah halte transportasi sungai yang dapat mengakomodir kapal berukuran 7 GT (Gross Tonnage) telah diresmikan pembangunannya pada Maret 2023 yaitu di Senaken, Pasir Belengkong dan Muara Pasir.[8][9] Selain itu sungai ini juga dimanfaatkan untuk sumber air baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum khususnya Kota Tanah Grogot.[3]

Degradasi DAS

Degradasi sering kali merujuk pada berbagai bentuk kerusakan atau penurunan kualitas DAS yang dapat terjadi sebagai akibat dari aktivitas manusia atau faktor-faktor alam. Ini dapat mencakup hilangnya hutan karena perubahan dalam tata guna lahan, erosi akibat hilangnya tutupan tanah yang menyebabkan pendangkalan sungai, pencemaran air, atau aktivitas lain yang dapat merusak integritas dan fungsi aliran sungai serta lingkungan sekitarnya.

Pembukaan lahan yang masif di sektor perkebunan dan pertambangan di kabupaten Paser turut andil besar dalam penurunan kualitas lingkungan pada DAS Kendilo.[10] Pertumbuhan cepat sektor pertambangan menyebabkan sembilan sungai kecil hilang sebagai imbas dari ekploitasi batubara. Aktifitas penambangan batubara baik oleh perusahaan pemegang PKB2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara)  yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun KP (Kuasa Penambangan) oleh pemerintah daerah telah menciptakan lubang raksasa yang digenangi air baracun serta memotong, mendangkalkan dan menghilangkan sungai bahkan mematikan mata air. Pendangkalan sungai memicu banjir semakin sering terjadi akibat akumulasi penggundulan hutan dan penggalian tambang batu bara di berbagai kawasan dekat sungai.[11] Kondisi pencemaran yang paling parah dialami Sungai Kandilo, meningkatnya kekeruhan mencapai 3.000 Nephelometric Turbidity Units (NTU) dan bertambahnya konsentrasi beberapa senyawa kimia seperti fosfat dan nitrat merupakan ancaman utama bagi kestabilan kualitas air sungai. Berdasar data, jumlah pelarutan tanah ke Sungai Kandilo termasuk tertinggi se-Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Tingkat erosi atau pelarutan tanah di Sungai Kandilo setiap tahun mencapai 29 ton per hektare.[12][13]

Selain itu, dalam ekspedisi sungai (Program Paser Hijau) yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paser, Kalimantan Timur yang bekerja sama dengan tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) pada 10 September 2022, mendapatkan sampel air sungai untuk mengetahui kadar mikroplastik dan audit brand yang turut menyumbang pencemaran Sungai Kandilo karena sampah rumah tangga dan industri dimulai dari Terminal Kota Tanah Grogot hingga Tepian Padang. Sejumlah faktor yang menyebabkan penurunan kualitas sungai di antaranya, minim penampungan, pengangkutan hingga pengolahan sampah, serta rendahnya tingkat kesadaran masyarakat itu sendiri akan kelestarian lingkungannya.[14]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e f Hukum Online. "Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.511/MENHUT-V/2011". 
  2. ^ a b c ""PerMenPUPR No.04/PRT/M/2015 - Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai"". PERATURAN.GO.ID. 
  3. ^ a b "Sungai Kendilo Menuju Penetapan Baku Mutu Air (BMA) – PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION KALIMANTAN" (dalam bahasa Inggris). 2022-12-09. Diakses tanggal 2023-09-26. 
  4. ^ "Sungai Kendilo". Mapcarta (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-26. 
  5. ^ "Apa yang anda ketahui tentang Eye of borneo (Baruna Aksa) ?". Quora. Diakses tanggal 2023-09-26. 
  6. ^ "Peta Interaktif". WebGIS MenLHK. 
  7. ^ Percepatan pembangunan infrastruktur transportasi sungai di Provinsi Kalimantan Timur
  8. ^ Liputan6.com (2022-06-14). "Warga Pesisir Masih Gunakan Transportasi Air, Pemkab Paser Kejar Pembangunan Halte Sungai". liputan6.com. Diakses tanggal 2023-09-27. 
  9. ^ "Tunjang Transportasi Warga, Tiga Halte Sungai di Paser Mulai Dimanfaatkan MEDIA KALTIM". 2023-03-04. Diakses tanggal 2023-09-27. 
  10. ^ SUCIPTO (2022-09-25). "Kekeruhan Sungai Kabupaten Paser Mengkhawatirkan". kompas.id. Diakses tanggal 2023-09-27. 
  11. ^ Agency, ANTARA News. "Sembilan Sungai Kaltim Lenyap Akibat Pertambangan". ANTARA News Kalimantan Timur. Diakses tanggal 2023-09-27. 
  12. ^ prokal.co. "Sungai Kandilo Semakin Tercemar, Terkeruh Se-Kaltim Kaltara, Tiga Sungai Lain Bernasib Sama | Kaltim Post". kaltim.prokal.co (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 2023-09-27. 
  13. ^ prokal.co. "Kenapa Ini? Kualitas Air Sungai Kandilo Menurun | Balikpapan Pos". balikpapan.prokal.co (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 2023-09-27. 
  14. ^ developer, medcom id (2022-09-15). "Masyarakat Paser Diajak Terlibat Gerakan Pelestarian Alam". medcom.id. Diakses tanggal 2023-09-27. 

Pranala luar