Sukamto (politikus)

H.
Sukamto
S.H.
H. Sukamto S.H.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
	Petahana
	Mulai menjabat ; 1 Oktober 2019
Presiden	Joko Widodo
Daerah pemilihan	Daerah Istimewa Yogyakarta
Informasi pribadi
Lahir	10 Agustus 1945 (umur 79); Sragen, Jawa Tengah
Partai politik	PKB
Suami/istri	Hj. Suharni
Anak	5
Almamater	Universitas Proklamasi 45
	Sunting kotak info • L • B

H. Sukamto, S.H. (lahir 10 Agustus 1945) adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai anggota DPR-RI periode 2019–2024. Ia mewakili daerah pemilihan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sukamto merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa, ia duduk di Komisi IX.

Riwayat Pendidikan ^[1]

Lulus SD Negeri Plupuh (1959)
Lulus SMP Negeri 1 Sragen (1964)
Lulus SMA Negeri 2 Sragen (1968)
Lulus S-1 Hukum Universitas Proklamasi 45 (2003)

Riwayat Organisasi ^[1]

Ketua Dewan Pertimbangan KADINDA Daerah Istimewa Yogyakarta (2009–2014)
Wakil Ketua DPW PKB Daerah Istimewa Yogyakarta (2014–2018)

Karier ^[1]

Anggota Kepolisian Republik Indonesia (1968–1994)
Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (2006–2009)
Ketua Fraksi PKB Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (2006–2009, 2009–2014, 2014–2019)
Anggota DPR-RI (2019–sekarang)

Kekayaan

Menurut situs e-LHKPN KPK, Sukamto tercatat melaporkan kekayaannya terakhir pada 31 Desember 2022. Total kekayaan yang dimiliki sebesar Rp47.582.700.000. Jumlah ini terdiri dari tanah dan bangunan sebanyak 15 bidang dengan nilai Rp49.911.200.000. Selain itu juga ada alat transportasi dan mesin sebanyak 64 unit terdiri dari mobil dan motor senilai Rp1.407.500.000. Ia juga memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp1.164.000.000 serta kas dan setara kas sebesar Rp700 juta, sehingga kekayaan yang dimiliki berjumlah Rp53.182.700.000. Namun, di saat bersamaan ia juga memiliki utang sebesar Rp5,6 miliar sehingga setelah dikurangi utang tersebut kekayaan bersih yang dimiliki sebesar Rp47.582.700.000. Dibandingkan dengan pelaporan di 31 Desember 2021, kekayaan yang dimiliki mengalami penyusutan sebesar Rp1.357.000.000, dari awalnya Rp48.939.700.000.^[2]