Suberin adalah lapisan pelindung bagian tumbuhan di bawah tanah, seperti akar, umbi, stolon, dan lapisan periderm.[1][2] Suberin juga melindungi sel gabus yang terbentuk pada kulit pohon oleh kegiatan penghancuran dari pertumbuhan sekunder, dan ini terbentuk dari banyak sel sebagai jaringan luka setelah pelukaan (misalnya setelah gugur daun dan pada luka umbi kentang yang akan ditanam).[1] Suberin juga terdapat pada dinding sel akar yang tak terluka sebagai pita Caspari di endodermis dan eksodermis serta di seludang berkas pembuluh pada rerumputan.[1]
Proses pembentukan
Suberin dapat terbentuk melalui proses suberisasi, yakni proses pertahanan anti infeksi dan penyembuhan luka dengan lapisan senyawa fenolik dan alifatik [3]. Tumbuhan membentuk suberin bila perubahan secara fisiologis atau perubahan perkembangan, atau faktor cekaman, menyebabkan tumbuhan perlu menghambat difusi.[4] Tapi pada tingkat molekul, kejadian yang menyebabkan terbentuknya suberin belum diketahui.[1] Lapisan suberin bersifat kedap air, sehingga dapat membantu menguatkan dinding sel dan mencegah kehilangan air melalui luka[2].
Komponen penyusun
Bagian lipid yang berlilin (sampai dengan setengah total suberin) adalah campuran kompleks asam lemak rantai panjang, asam lemak terhidroksi, asam dikarboksilat, dan alkohol rantai panjang.[1] Sebagian besar kelompok ini mempunyai lebih dari 16 atom karbon.[1] Suberin selebihnya mengandung senyawa fenol dengan asam ferulat sebagai komponen utamanya.[1] Seperti pada kutin, fenol ini diperkirakan mengikatkan fraksi lipid dari suberin ke dinding sel.[1] Jadi suberin serupa dengan kutin karena keduanya memiliki fraksi poliester lipid utama, tetapi suberin memiliki lebih banyak fraksi fenol dalam hal jenis asam lemaknya.[1]
^Kolattukudy PE. 1987. Lipid-derived defensive polymers and waxes and their role in plant-microbe interaction. dalam Stumpf (editor). The Metbolism, Structure and Function of Plant Lipids. New York & London:Plenum Press. Hal:291-314.