Strok pada anak

stroke

Stroke pada anak dapat terjadi dikarenakan oleh banyak penyebab. Penyebab terjadinya strok pada anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Pada anak strok terjadi karena kelainan bawaan dari pembuluh darah dan komponen darah sendiri. Sedangkan pada orang dewasa, penyebab stroke yang paling sering terjadi adalah tekanan darah tinggi dan penyakit metabolisme tidak terkontrol secara baik.

Penyebab Stroke pada Anak

Kelainan pada anak yang dapat menyebabkan stroke, berikut ini adalah yang tersering

  • Aretrio-Venous Malformation (Malformasi arteri dan Vena):

Kelainan akibat gangguan pembentukan kapiler pembuluh darah di otak, dimana darah arteri dan vena bercampur. Kelainan ini menyebabkan pembuluh darah yang mengalami gangguan akan melebar dan berbentuk seperti cacing yang saling membelit dan bergumpal di dalam otak, yang sering kita sebut sebagai “nidus”.

  • Arterio-Venousdural Fistula:

Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan pirau atau hubungan abnormal antara pembuluh darah otak dan selaput otak. Pembuluh darah yang mengalami kelainan biasanya tipis dan mudah pecah.

  • Hemophilia, thallasemia, Trombositopenia idiopatik:

kelainan ginjal pada anak.

  • Moya-moya:

Kelainan pembuluh darah karena sumbatan atau sempitnya ukuran pembuluh darah besar. Terjadi karena kelainan bawaan.

Kelainan zat pembentuk dinding pembuluh darah pada pembuluh darah.

  • Vein of Galen Malformation:

Kelainan pembuluh darah balik yang besar di otak yang disebut sebagai vena dari Galen.

Apa saja gejala stroke pada anak?

Gejala stroke pada anak serupa dengan gejala pada orang dewasa, dan gejalanya tergantung pada lokasi yang terkena. Gejala dapat berupa:
a. Kelumpuhan separuh anggota badan
b. Penurunan kesadaran, mengantuk hingga penyakit koma
c. Kejang
d. Muntah
e. Nyeri kepala
f. Gangguan koordinasi tangan dan kaki
g. Gangguan saraf wajah (muka) yang menyebabkan wajah menceng
h. Gangguan bicara

Macam-macam Terapi

Tujuan terapi stroke pada anak adalah untuk mengetahui penyakit yang mendasari terjadinya stroke ini, mengendalikan tekanan otak yang berlebihan, menghilangkan penyebab stroke (bila dimungkinkan), dan mencegah kecacatan lebih lanjut. Beberapa terapi dapat dilakukan, dan dikategorikan dalam tiga golongan besar:

  • Terapi melalui obat-obatan (sesuai resep Dokter)
  • Terapi dan bedah (sesuai indikasi dari Dokter).
  • Terapi dengan tindakan endovaskuler (sesuai indikasi Dokter).

Resiko dan harapan setelah bedah

Risiko yang dapat terjadi pada pembedahan adalah infeksi dan perdarahan ulang. Walaupun tingkat risiko keduanya tergolong kecil, namun harus tetap diperhatikan dan diupayakan sekecil mungkin dengan perawatan dan teknik operasi yang baik.

Setelah dilakukan bedah sebagai salah satu tahap dalam mengupayakan sembuhnya pasien. Ada tahap lain yang harus dijalani yaitu:

  1. kontrol teratur
  2. mengendalikan faktor risiko terjadinya stroke
  3. rehabilitasi fisik
  4. olahraga biasa secara rutin
  5. didukung oleh keluarga pasien-nya untuk sembuh.

Pranala luar

Kondisi Penanganan Stroke Pada Anak Diarsipkan 2014-07-14 di Wayback Machine. Surabaya Neuroscience Institute - Grup Ahli Bedah Saraf Surabaya