Berdasarkan sejarahnya, stasiun ini dibangun bersamaan dengan pembangunan lintas Juwana–Tayu yang diresmikan pada tahun 1900. Pembangunan jalur ini dimaksudkan karena jarak antara Tayu–Juwana relatif jauh, sekitar 25 km. Pembangunan ini dimaksudkan agar masyarakat pesisir Tayu dapat menikmati layanan Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij (SJS) tanpa harus naik moda transportasi lain. Jalur terakhirnya adalah Bulumanis–Tayu, selesai pada tanggal 1 Mei 1900.[3]
Stasiun ini ditutup pada tahun 1975 karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Stasiun ini hanya menyisakan bangunan utama, tanpa emplasemen. Arsitekturnya mirip dengan stasiun-stasiun di wpa6, yakni dengan atap limasan dengan ventilasi bulat berteralis. Bangunan stasiun ini masih ada dimanfaatkan sebagai warung kopi dan kios.
Referensi
^Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).