Seorang Stadtholder (bahasa Belanda: stadhouder[ˈstɑtˌɦʌudər]ⓘ) adalah seorang pejabat kerajaan, yang secara langsung menjadi seorang pemimpin bangsa pada era Republik Belanda. Seorang Stadtholder adalah pengganti Adipati di sebuah provinsi pada era Habsburg maupun Burgundi (1384 – 1581/1795[1]).
Gelar Stadtholder digunakan untuk jabatan eksekutif tertinggi di setiap provinsi yang tugas dan kewenangannya bisa berupa mengangkat dan menetapkan pejabat-pejabat administrator lokal, menjaga keamanan dan ketertiban di era Republik Belanda. Karena beberapa provinsi menunjuk stadtholder yang sama, maka stadtholder dari provinsi yang kuat di Belanda terkadang berfungsi sebagai kepala negarade facto Republik Belanda secara keseluruhan selama abad ke-16 hingga ke-18, dalam peran yang secara efektif bersifat turun-temurun. Pada 50 tahun terakhir sebelum runtuhnya Republik Belanda, Stadtholder berubah menjadi gelar turun-temurun yang digunakan oleh Pangeran Willem IV dari Orange. Pangeran Willem V adalah Stadtholder terakhir Republik Belanda hingga ia kemudian melarikan diri dari pasukan Prancis pada 1795. Anaknya Willem I dari Belanda kemudian menjadi Raja Kerajaan Bersatu Belanda[2].