Soetjipto Nagaria (terlahir Liong Sie Tjien, lahir 6 Desember 1940), adalah seorang pengusaha properti yang mendirikan dan mengembangkan Group Summarecon Agung. Saat ini ia menjabat sebagai Chairman di group Summarecon Agung, yang merupakan salah satu perusahann properti besar di Indonesia. Group Summarecon Agung mengembangkan daerah Kelapa Gading, Gading Serpong/Summarecon Serpong (Tangerang), Summarecon Bekasi,[2] Summarecon Bandung (di Gedebage, Bandung, Jawa Barat)[3] dan Bali. Selain itu ia juga pendiri Yayasan Pendidikan Pahoa, yang membawahi Sekolah Terpadu Pahoa.
Perjalanan Hidup
Awalnya ia bersekolah di sekolah TK hingga SMA Pa Hoa di daerah kota, Jakarta Barat. Sekolah Pa Hoa atau Patekoan Tiong Hoa Hwe Koan School adalah sekolah Tiong Hoa pertama yang berdiri di zaman kolonial Belanda.[4] Setelah lulus dari Pa Hoa, ia melanjutkan pendidikannya di Teknik Kimia ITB Bandung, lulus tahun 1964.[5] Setelah lulus ia sempat bekerja di pabrik cat. Didorong oleh ayahnya yang juga seorang pengusaha bangunan, akhirnya ia mendirikan perusahaan sendiri. Bersama beberapa temannya, ia membeli tanah dan membangun rumah-rumah di kluster tidak terlalu luas di Tebet, Kemang, Cipete di Jakarta Selatan.
Tahun 1975 bersama dua keluarga lain, ia membangun tanah rawa-rawa di daerah urban Jakarta, yang sekarang dikenal dengan nama Kelapa Gading. Nama Summarecon berasal dari dua kata yaitu summa yang artinya puncak dan recon yang berasal dari real estate corporation. Sekitar tahun 1990-an Summarecon mulai merambah ke wilayah Serpong Tangerang dan membangun Summarecon Serpong. Tidak berhenti sampai disitu, tahun 2012, Summarecon berekspansi ke Bekasi dengan Summarecon Bekasi, ke luar pulau, Bali dan ke Bandung dengan Summarecon Bandung tahun 2015. Pada tahun 2013, Soetjipto Nagaria yang masih suka bermain tenis, berenang dan melakukan senam pernapasan chi kung setiap hari, masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes.[6] Namun pada 2014, ia terdepak dari daftar tersebut,[7] dan kembali masuk lagi pada 2015 dengan peringkat ke-50.[8]
Melalui Yayasan Budha Tzu Chi, ia bersama istrinya, Liliawati Rahardjo Soetjipto[9] aktif dalam aktivitas sosial di lembaga kemanusiaan yang juga melibatkan relawan dari lintas agama dan bangsa.
Pendiri Sekolah Terpadu Pa Hoa
Soetjipto Nagaria yang pernah mengenyam pendidikan di Pahoa di daerah Kota, kemudian bersama alumni Pahoa lainnya, Soeseno Boenarso dan Suryono Limputra, membangun sekolah Pahoa di Summarecon Serpong.[10] Sekolah ini merupakan trilingual, murid di sana diajarkan dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Mandarin. "Saya terkesan dengan sistem pengajaran di Pahoa," kata Soetjipto Nagaria, yang memiliki hobi membaca buku, terutama cerita silat Kho Ping Hoo dan buku riwayat orang terkenal[11]
Referensi
Pranala luar