Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Drs. Ignatius Soedaman Hadisoetjipto (5 Desember 1922 – 22 Januari 1985) merupakan seorang perwira tinggi dari Indonesia. Ia menjabat sebagai Rektor Universitas Jenderal Soedirman dari tahun 1974 hingga 1982.
Riwayat hidup
Soedaman dilahirkan pada tanggal 5 Desember 1922[1] di Magelang. Ia tercatat pernah bertugas di Sumatera Barat pada awal tahun 1960an sebagai Sekretaris Front Nasional Sumatera Barat.[2] Soedaman juga terlibat dalam Seminar Angkatan Darat yang diadakan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat pada bulan April 1965.[3] Soedaman juga sempat dikirim ke Singapura dari tanggal 29 Juli hingga 6 Agustus sebagai bagian dari tim negosiasi dengan pemerintah Singapura terkait dengan pembukaan kembali hubungan dagang.[4][5] Beberapa waktu kemudian, ia ditugaskan untuk memimpin perusahaan "Satya Niaga". Soedaman membubarkan perusahaan Satya Niaga pada tanggal 28 Maret 1968 karena kerugian yang besar dan defisit keuangan.[6]
Pada tanggal 20 November 1974, Soedaman dilantik sebagai Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dengan pangkat kolonel.[7] Pada masa ini, nuansa militer dalam kehidupan kampus sangat kentara dengan dibentuknya kebijakan berupa penerapan Latihan Dasar Keprajuritan dan P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), yang mengharuskan mahasiswa baru lari keliling lapangan dan melakukan tolak angkat. Kegiatan tersebut tetap dijalankan selama masa kepemimpinannya kendati banyak menuai kontroversi.[8]
Selama memimpin Unsoed, Soedaman juga mempersiapkan pendirian fakultas hukum di Unsoed. Ia membentuk panitia pembentukan fakultas hukum yang kemudian berkonsultasi dengan fakultas hukum se-Indonesia. Pembentukan fakultas hukum akhirnya disetujui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 13 Mei 1981 dan secara resmi menjadi bagian Unsoed pada tanggal 7 September 1982 melalui sebuah keputusan presiden. Keputusan presiden tersebut juga meresmikan sejumlah program pendidikan lain, yakni Diploma Pendidikan Ahli Administrasi, Diploma Pendidikan Ahli Kesekretariatan, dan Pendidikan Ahli Ternak Unggas dan Perah. Pada masa kepemimpinannya, Soedaman juga meresmikan Rencana Induk Pengembangan (RIP), logo, dan himne Unsoed.[8] Selain dalam bidang administrasi, Unsoed pada masa ini juga menerima bantuan traktor dari Presiden Soeharto.[9]
Soedaman wafat pada tanggal 22 Januari 1985[1] di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto akibat komplikasi penyakit gula dan radang hati.[10] Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata.[11]
Referensi