Ini adalah nama Melayu; nama "Mohamad Ali" merupakan patronimik, bukan nama keluarga, dan tokoh ini dipanggil menggunakan nama depannya, "Siti Hasmah". Kata bin (b.) atau binti (bt.), jika digunakan, berarti "putra dari" atau "putri dari".
Hasmah lahir dari pasangan Mohamad Ali bin Mohd Taib dan Siti Khalijah binti Ahmad. Keluarganya merupakan perantau dari Koto Rajo, Rao, Pasaman, Sumatera Barat.[1] Pada tahun 1947, dia mendaftar kursus medis di King Edward VII College of Medicine di Singapura.[2] Dia adalah salah satu wanita Melayu pertama yang mengambil kursus kesehatan setelah Perang Dunia II. Pada tahun 1955, ia lulus sebagai dokter dari Fakultas Kedokteran, Universitas Malaya di Singapura. Kemudian Hasmah memperoleh gelar Bachelor of Medicine and Surgery dari universitas tersebut.[3]
Kehidupan
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Hasmah bergabung dengan pelayanan kesehatan pemerintah. Dia adalah salah satu dokter wanita Melayu yang pertama. Pada tahun 1960, ia menghadiri program sertifikat kesehatan masyarakat di University of Michigan. Sepuluh tahun kemudian, ia menjadi wanita pertama yang ditunjuk Dinas Kesehatan di Dinas Kesehatan Ibu dan Anak.
Hasmah adalah penulis beberapa artikel tentang obat keluarga dan faktor-faktor sosial ekonomi yang berhubungan dengan kehamilan dan melahirkan di Malaysia. Sepanjang hidupnya Hasmah telah banyak melakukan pelayanan publik, kerja sukarela, dan kepemimpinannya di bidang kesehatan masyarakat, pendidikan, dan penyalahgunaan narkoba. Pada tanggal 20 Juni 1997 ia diangkat sebagai Kanselir Multimedia University. Dan pada tahun 2003, dia memperoleh gelar "Tun" dari Yang di-Pertuan Agong Malaysia.
Keluarga
Putra-putri Mohamad Ali bin Taib keseluruhannya menjadi orang sukses. Selain Hasmah, adiknya Mohamed Hashim Mohamad Ali adalah mantan Panglima Tentara Darat Malaysia. Kakaknya Ismail Mohamad Ali merupakan mantan Gubernur Bank Negara Malaysia dan tokoh pembangunan ekonomi kaum Melayu Malaysia. Dan adiknya yang lain Ahmad Razali Mohamad Ali, pernah menjabat sebagai Menteri Besar Selangor.
Dia menikah dengan Mahathir pada tahun 1956,[4] dan dikaruniai 7 orang anak. Putri sulungnya Marina Mahathir, menjadi seorang novelis dan aktivis di beberapa lembaga non-pemerintah. Putra ketiganya Mokhzani Mahathir, menjadi konglomerat Malaysia terkemuka. Dan putranya yang keempat Mukhriz Mahathir, menjabat sebagai Menteri Besar Kedah.