Sisi Lain: Hubungan Rahasia Antara Nazisme dan Zionisme Mahmoud Abbas |
Pengarang | Mahmoud Abbas |
---|
Judul asli | al-Wajh al-Akhar: al-'Alaqat as-Sirriya bayna an-Naziya wa's-Sihyuniya |
---|
Negara | Yordania |
---|
Bahasa | Arab |
---|
Subjek | Sejarah |
---|
Penerbit | Dar Ibn Rushd |
---|
Tanggal terbit | 1984 |
---|
Halaman | 253 |
---|
Sisi Lain: Hubungan Rahasia Antara Nazisme dan Zionisme (Inggris: The Other Side: the Secret Relationship Between Nazism and Zionism' Arab: al-Wajh al-Akhar: al-'Alaqat as-Sirriya bayna an-Naziya wa's-Sihyuniya[1]) adalah sebuah buku karya Mahmoud Abbas,[2] terbitan tahun 1984 dalam bahasa Arab.[2] Karya tersebut berdasarkan pada tesis CandSc buatannya,[3] yang dirampungkan paa 1982 di Universitas Patrice Lumumba (sekarang Universitas Persahabatan Rakyat Rusia) dengan judul Hubungan antara Nazi dan Pemimpin Gerakan Zionis, dan dibela di Institut Kajian Dunia Timur Akademi Sains Uni Soviet.
Dalam buku tersebut, Abbas berpendapat bahwa Holokaus yang dilakukan oleh Nazi telah dilebih-lebihkan dan bahwa para Zionis menciptakan "mitos" pembunuhan enam juta Yahudi, yang ia sebut "kebohongan fantastis".[4][5][6] Ia kemudian mengklaim bahwa Yahudi yang dibunuh oleh Nazi sebenarnya adalah korban rencana Zionis-Nazi.[7] Buku tersebut juga membahas topik-topik seperti Perjanjian Haavara, dimana Reich Ketiga bersepakat dengan Agensi Yahudi untuk memfasilitasi emigrasi Yahudi dari Jerman ke Mandat Palestina.[3]
Referensi
- ^ al-Wajh al-Akhar: al-'Alaqat as-Sirriya bayna an-Naziya wa's-Sihyuniya. Publisher: Dar Ibn Rushd, Amman, Yordania. 1984.
- ^ a b National Library of Australia Catalogue detail.
- ^ a b Аббас на глиняных ногах (Abbas on the feet of clay), Kommersant-Vlast No. 2(605), 17.01.2005) (dalam bahasa Rusia)
- ^ Morris, Benny. Exposing Abbas. The National Interest. May 19, 2011
- ^ Mass, Warren. "Clinton Meets with Abbas". The New American. March 4, 2009
- ^ Latner, Gabriel. "Palestinian Peacemakers". The American Thinker. September 28, 2010
- ^ Chris McGreal: Arafat forced to give up most powers to new PM The Guardian 19 March 2003.