Siping (Hanzi: 四平; Pinyin: Sìpíng) sebelumnya dinamakan Ssupingkai (四平街; Sìpíngjiē) adalah kota setingkat prefektur di barat Provinsi Jilin, Tiongkok. Terletak di tengah Dataran Songliao dan di persimpangan Liaoning dengan Mongolia Dalam.[2]
Sejarah
Sejarah Siping sudah dimulai sejak sekitar 3.000 tahun yang lalu selama Dinasti Shang. Reruntuhan Kerajaan Yan menunjukkan bahwa orang-orang Han mulai pindah ke wilayah Tiongkok Timur Laut selama Periode Musim Semi dan Musim Gugur. Suku etnis kuno seperti Fuyu, Goguryeo, Khitan, Jurchen, Mongol, Manchu, dan Korea meninggalkan bukti artefak budaya mereka, termasuk Hanzhou, Xinzhou, dan Artefak Budaya Suku Yehe.
Kota Yehe di Siping merupakan kampung halaman dari dua permaisuri Dinasti Qing yatiu Janda Permaisuri Cixi dan Janda Permaisuri Longyu.[3]
Siping masih dianggap sebagai tempat penting kecil hingga selesainya jalur kereta api yang menghubungkan Changchun dengan pelabuhan Dalian pada tahun 1902. Dengan populasi yang kian bertumbuh dengan pesat, Siping menjadi pusat komersial regional. Setelah tahun 1907, ekonomi Siping mengalami pertumbuhan yang stabil di bawah administrasi Perusahaan Jalur Kereta Api Manchuria Selatan dengan pembangunan kereta api yang terkait dengan Baicheng di Provinsi Jilin barat laut yang rampung pada tahun 1923, sementara kereta api dengan rute ke selatan menuju Tonghua dan Semenanjung Korea dibangun pada tahun 1939. Sebuah kota baru dibangun setelah tahun 1921 yang dinamakan Ssupingkai. Setelah tahun 1932, selama Invasi Jepang ke Manchuria, beberapa industri berbasis pertanian termasuk pembuatan bir, minyak peras dan penggilingan tepung mulai digalakkan. Pada akhir Perang Dunia II, Jepang menyelesaikan proyek pembangunan produksi minyak sintetis dari batu bara.
Siping merupakan lokasi dari beberapa pertempuran besar selama Perang Saudara Tiongkok, antara pasukan Komunis dengan Nasionalis dari tahun 1945 hingga 1949:[4]
Setelah perang, kondisi Siping menjadi hancur lebur.[5]
Siping mulai berkembang pesat setelah pemerintah Komunis didirikan pada tahun 1949 dan menjadi kota terbesar ketiga di Provinsi Jilin.
Kota Siping terhubung dengan Jalan Bebas Hambatan Nasional 102 dan 330.
Referensi