Bangunan ini dibangun pada pertengahan abad ke-13 dan selesai pada tahun 1275.[1] Pada awalnya, rumah ibadah ini disebut Sinagoga Besar atau Sinagoga Baru untuk membedakannya dari sinagoga yang lebih tua yang sekarang sudah tidak ada lagi. Ketika sinagoga baru dibangun di distrik Yahudi pada abad ke-16, sinagoga ini mendapatkan nama saat ini.
Sinagoga Tua Baru dibangun dengan gaya Gotik awal. Karena pada waktu itu orang Yahudi tidak diizinkan menjadi arsitek, bangunan ini dirancang oleh orang-orang Kristen. Sejak abad ke-13, sedikit yang berubah pada bangunan ini. Namun, pada abad ke-14, sinagoga ini mendapatkan fasad yang menonjol. Pada abad ke-18, galeri ditambahkan di sisi barat dan utara untuk wanita mengikuti ibadah melalui celah-celah di dinding. Josef Mocker merenovasi rumah ibadah ini pada tahun 1883, dan selama abad ke-20, tiga kali renovasi dilakukan.
Interior
Sinagoga ini memiliki ruang doa bergaya Gotik dengan langit-langit berusuk yang ditopang oleh dua pilar berbentuk segi delapan. Untuk menghindari pembentukan salib di langit-langit, ditambahkan rusuk kelima pada langit-langit. Di antara dua pilar tersebut tergantung bendera merah Yahudi dengan Bintang Daud emas yang di dalamnya terdapat topi yang diwajibkan untuk dipakai oleh orang Yahudi pada abad ke-14. Bendera ini adalah salinan dari yang asli dari tahun 1716.
Di sisi timur ruang doa terdapat tempat penyimpanan Torah. Timpanum di atasnya berasal dari abad ke-13 dan dihiasi dengan relief daun-daun. Di sebelahnya, di atas salah satu kursi di sepanjang dinding, terdapat Bintang Daud karena dulunya kursi tersebut adalah tempat duduk rabbi Yehuda Loew. Pintu masuk dari ruang depan memiliki timpanum yang dihiasi dengan sekelompok anggur dan daun. Selain itu, angka dua belas menjadi tema yang sering muncul di sinagoga ini.
Legenda
Menurut sebuah legenda, batu-batu yang digunakan untuk membangun sinagoga ini berasal dari Kuil Yahudi asli di Yerusalem. Batu-batu ini dikatakan dibawa oleh malaikat dengan syarat bahwa batu-batu tersebut akan dikembalikan ketika Mesias turun ke bumi dan kuil tersebut dibangun kembali.
Legenda lain menyebutkan tentang Golem, sebuah makhluk tanah liat yang diciptakan oleh rabbi Yehuda Loew dan setelah dia membuatnya kembali menjadi tidak bernyawa, Golem itu disembunyikan di genizah di loteng sinagoga.