Serigala penyendiri (bahasa Inggris: 'lone wolf') adalah binatang atau manusia yang umumnya hidup atau menghabiskan waktu sendirian dan bukan dengan kelompok.[1] Istilah ini berasal dari perilaku serigala. Serigala biasanya berada dalam kelompok pemburu, serigala yang telah ditinggalkan atau dikeluarkan dari kelompok mereka digambarkan sebagai serigala tunggal atau serigala penyendiri.
Sebagai binatang, serigala tunggal adalah serigala yang hidup secara mandiri dan bukan dengan serigala lain sebagai anggota kelompok.
Dalam kerajaan hewan, serigala penyendiri biasanya adalah serigala betina tua yang dikeluarkan dari kelompok, mungkin oleh pengembangbiakan jantan, atau serigala dewasa muda yang mencari wilayah baru. Banyak serigala betina berusia antara satu sampai empat tahun meninggalkan keluarga mereka untuk mencari kawanan mereka sendiri. Mekanisme ini memiliki efek mencegah perkawinan sedarah karena biasanya hanya ada satu pasangan yang berkembangbiak dalam suatu kawanan serigala. Beberapa dari serigala-serigala itu akan tetap menjadi serigala tunggal. Dengan demikian, serigala tunggal ini mungkin lebih kuat, lebih agresif, dan jauh lebih berbahaya daripada serigala pada umumnya yang merupakan anggota kawanan. Namun, serigala penyendiri memiliki kesulitan berburu, mereka akan kesulitan menjatuhkan ungul (mamalia berkuku) besar yang merupakan makanan favoritnya seorang diri. Sebagai gantinya, serigala penyendiri pada umumnya akan berburu hewan kecil dan mengais bangkai.[2]
Kepribadian
Dalam kaitanya dengan kepribadian manusia, serigala penyendiri adalah istilah yang mengacu pada individu yang lebih memilih kesendirian, menampakan perilaku introversi, atau bekerja seorang diri.[1]
Dalam kesusastraan, serigala penyendiri sering digambarkan sebagai pribadi yang selalu menyendiri dan tidak mampu atau tidak mau berinteraksi langsung dengan karakter lain dalam cerita. Serigala penyendiri merupakan stereotip kepribadian yang gelap dan selalu serius. Mereka sering kali pendiam dan dibedakan atau terasing dari orang lain dengan sifat pendiam mereka.
Serigala penyendiri dalam kelompok
Konsep yang sama adalah serigala penyendiri dari kelompok tertentu, yang menghabiskan cukup waktu dengan kelompok untuk dianggap sebagai anggota tapi tidak cukup waktu untuk berinteraksi dekat dengan anggota lainnya. Orang-orang seperti itu cenderung tidak ikut serta dalam kegiatan kelompok atau "kumpul-kumpul". Bagian dari konsep ini muncul dari kenyataan bahwa serigala penyendiri telah terdesak menjauh dari kelompok namun tetap memiliki ikatan yang sangat kuat dengan "gerombolan". Dia akan menggunakan sifat dari gerombolan sebelumnya untuk menemukan dan mengembangkan kelompok yang baru jika memungkinkan. Ini mungkin melibatkan pembentukan dominasi kawin dengan anggota tertentu Hal ini memunculkan gagasan bahwa perilaku tersebut menunjukkan penolakan perkawinan sedarah dalam sistem sosial.