Serat Pustaka RajaSerat Pustaka Raja adalah salah satu kitab yang berisi kisah-kisah Mahabharata dan Ramayana. Pengarang Serat Pustaka Raja bernama Ranggawarsita. PengarangSerat Pustaka Raja dikarang oleh Ranggawarsita. Ia adalah seorang penulis yang memperoleh perlindungan dari tiga Susuhunan, yaitu Pakubuwana VII, Pakubuwana VIII dan Pakubuwana IX. Ranggawarsita menulis Serat Pustaka Raja sebagai karya sastra dalam bentuk prosa. Penulisan Serat Pustaka Raja bukan untuk ditembangkan melainkan untuk dibacakan.[1] Kisah-kisahKisah-kisah yang ada di dalam Serat Pustaka Raja terbagi menjadi Pustaka Raja Purwa, Pustaka Raja Madya dan Pustaka Raja Wasana.[2] Serat Pustaka Raja memuat cerita ubahan dari kisah asli Ramayana dan Mahabharata. Pengubahan cerita berupa penambahan bagian asli dengan bagian yang sesuai dengan falsafah masyarakat Jawa pada kurun 800–1600 Saka. Pengisahannya sesuai dengan keadaan masyarakat Jawa pada pemerintahan Brawijaya V.[butuh rujukan] Pustaka Raja PurwaPustaka Raja Purwa memuat cerita asli dan terjemahan dari India yang banyak dianut di Indonesia pada kira-kira 800 tahun pertama sejak tahun Jawa/Saka 1 sampai tahun Saka 800 (~tahun 100M –> tahun 878 M).[butuh rujukan] PenerbitanPada masa pemerintahan Mangkunegara VII, Serat Pustaka Raja disusun dan diterbitkan menjadi 37 jilid. Keseluruhan jilid memuat kisah tertentu yang terbagi ke beberapa jilid. Jilid 1–2 memuat kisah tentang keadaan sebelum kealhiran Pandawa. Lalu jilid 3–34 mengisahkan tentang kehidupan Pandawa. Kemudian jilid 35–37 mengisahkan tentang Ramayana.[butuh rujukan] PenghargaanBagian-bagian tambahan mengenai kisah Ramayana dan Mahabharata di dalam Serat Pustaka Raja merupakan kisah yang menjadi ciri khas dari kebudayaan wayang kulit Indonesia. Kisah-kisah kebudayaan ini telah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai Mahakarya Warisan Budaya Lisan dan Takbenda Manusia.[butuh rujukan] Referensi
Bacaan lanjutan
|