Komando Kompi E, Batalyon 2, Resimen Infanteri Penerjun ke-506 Divisi Lintas Udara ke-101 untuk sementara dialihkan ke perwira pelaksananya, Letnan Satu Richard Winters. Setelah bergabung dengan unit kepalanya di desa Le Grand Chemin pagi hari 6 Juni 1944, Winters diperintahkan meninggalkan kompinya. Hanya berbekal perintah pendek "Ada tembakan di semak-semak sana, tolong diurus,"[1] tanpa briefing, Winters ternyata ditugaskan menghancurkan baterai artileri Jerman. Mulanya dilaporkan sebagai howitzer 10.5 cm leFH 18s yang menembaki jalan setapak no. 2 dari Pantai Utah dan mengacaukan pendaratan Divisi Infanteri ke-4 A.S. yang menyerbu daratan dari sana. Beberapa satuan lainnya sudah menjumpai posisi Jerman ini dan dipukul mundur.
Winters melakukan pengintaian sekitar pukul 08:30, lalu mengumpulkan 12 orang dari kompinya sendiri dan kompi lain. Tanpa mengetahui lokasi meriam di selatan Le Grand Chemin dan tanpa informasi apapun dari balik semak-semak, tim Winters menyerang Wisma Brécourt, tiga mil sebelah barat daya Pantai Utah dan sebelah utara desa Sainte-Marie-du-Mont. Di sana ia mendapati Baterai No. 6 Resimen Artileri ke-90,[2] terdiri dari empat howitzer 105 mm yang terhubung oleh parit yang dijaga satu kompi pasukan.[note 2]
Winters yakin satuan itu adalah bagian dari Fallschirmjägerregiment ke-6 ("Resimen Penerjun ke-6") yang dilengkapi senapan mesin MG42. Batalyon 1 Resimen ke-6 telah diperintahkan menuju Sainte Marie-du-Mont dari Carentan sore harinya tetapi baru tiba setelah gelap. Kompi 1 Resimen Grenadier ke-919 (Divisi Infanteri ke-709) ditempatkan di Sainte Marie-du-Mont. Bagian dari Resimen Grenadier ke-1058 (Luftlandedivision ke-91) berjaga di sekitarnya,[note 3] dan artileri tersebut adalah bagian dari divisi tersebut. Batalyon Georgia ke-795 yang tergabung dengan Divisi Infanteri ke-709, ada di Turqueville, arah barat laut, tetapi hampir pasti tidak hadir karena kendala medan. Siapapun yang menjaga baterai itu, pasukan linud A.S. berhadapan dengan sekitar 60 tentara Jerman.
Awak yang mulanya bertugas di keempat meriam 105mm tersebut sudah melarikan diri saat malam penerjunan. Oberstleutnant Friedrich von der Heydte dari Resimen Penerjun ke-6, yang melihat pendaratan di Pantai Utah, menyadari meriam itu sudah ditinggalkan, dan menuju Carentan, lalu memerintahkan Batalyon 1 mengambil alih dan mempertahankan Sainte-Marie-du-Mont dan Brécourt, lalu mencari pasukan untuk mengawaki baterai artileri.[3]
Pertempuran
Sesampainya di lokasi baterai, Winters menyusun rencana: ia memasang sepasang senapan mesin M1919 untuk tembakan perlindungan dan mengirim beberapa tentara (Letda Lynn D. Compton, Prajurit Donald Malarkey dan Sersan William J. Guarnere) ke salah satu sisi untuk menghancurkan pos senapan mesin dengan granat dan memberi tembakan perlindungan.
Meskipun parit yang menghubungkan posisi artileri memudahkan tentara Jerman untuk mengirim perbekalan dan bantuan, di situ jugalah titik lemahnya. Setelah menghancurkan meriam pertama, Winters dan timnya menggunakan parit itu sebagai jalur yang aman untuk menyerang meriam secara bergiliran. Setiap meriam dihancurkan dengan memasukkan sebongkah TNT ke dalam laras dan menggunakan granat tongkat Jerman untuk meledakkannya.[4]
Bantuan dari Kompi D, dipimpin Letda Ronald C. Speirs, datang menyelesaikan serangan ke meriam keempat dan terakhir. Speirs dikenal sebagai perwira yang hebat dan sangat agresif, dan ia memimpin pasukannya menyerang meriam terakhir dari luar parit, di tengah terjangan peluru musuh.
Setelah keempat meriam dilumpuhkan, pasukan Winters dihujani tembakan senapan mesin dari Wisma Brécourt dan mundur. Di salah satu pos meriam, ia menemukan peta Jerman yang dibubuhi penanda posisi seluruh artileri dan senapan mesin Jerman di seluruh Tanjung Cotentin. Ini adalah informasi intelijen yang sangat berharga, dan sekembalinya Winters ke Le Grand Chemin, ia menyerahkannya pada perwira intelijen Batalyon 2 (S-2), dan diteruskan sesuai jalur komando. Komando sangat gembira dengan informasi Winters sampai mengirim dua tank pertama yang sampai di Pantai Utah untuk melindungi para penerjun itu.[5]
Winters juga mengarahkan tembakan dua tank Amerika yang datang menyusul dari Pantai Utah untuk menghabisi sisa perlawanan Jerman.
Winters kehilangan satu orang, Pratu John D. Halls (Kompi A) dari peleton mortir 81mm;[6][7] satu orang lagi, Prajurit Robert "Popeye" Wynn, terluka dalam serangan.[note 4] Korban lain adalah Bintara Andrew Hill, yang tewas dalam pertempuran tersebut saat menuju markas Rersimen ke-506. Juga tewas adalah Sersan "Rusty" Houck dari Kompi F, yang bersama Speirs, dan satu prajurit dari Kompi D di bawah komando Speirs. Satu prajurit lain dari kompi D juga terluka.
Kesudahan
Pasukan yang mendarat di Pantai Utah menjadi lebih mudah, sebagian karena kesuksesan serangan ini. Kolonel Robert Sink, komandan Resimen ke-506, mengajukan Winters untuk menerima Medal of Honor, tetapi diturunkan menjadi Distinguished Service Cross karena kebijakan hanya satu Medal of Honor per divisi; untuk Divisi ke-101 sudah ada Letnan Kolonel Robert G. Cole. Ada medan pertempuran lain[8] yang bisa dipakai untuk menaikkan Distinguished Service Cross Winters menjadi Medal of Honor, tetapi pengajuannya, H.R. 796, gugur di akhir masa tugass Kongres Amerika Serikat ke-110. Sponsornya, Tim Holden, tidak memperpanjangnya lagi.[9]
Catatan resmi Angkatan Darat mengenai peristiwa dalam Hari-H ini tidak banyak.[10] Sejarawan militer S. L. A. Marshall mewawancarai Winters tentang serangan itu, tetapi tidak secara pribadi – banyak atasan Winters yang hadir – dan, menurut memoarnya Beyond Band of Brothers, ia mungkin mengecilkan perannya untuk menghindari sanjungan pribadi dan mempersingkat catatan. Bahkan, Marshall mencatat bahwa Winters memimpin sekitar 200 orang. Tetapi hampir semua yang terlibat mengakui perannya dalam serangan itu.
Sebuah film dokumenter oleh pembuat film dan pengacara Vance Day berjudul "The Battle at Brecourt Manor" diputar pada bulan Agustus 2010 di Salem, Oregon dalam acara untuk Donald Malarkey yang bertugas di Kompi "Easy" saat pertempuran Wisma Brecourt.[11] Day adalah sahabat karib Malarkey dan keduanya sering memberikan seminar Frontline Leadership di seluruh negeri, umumnya untuk penegak hukum, militer dan kepemimpinan organisasi. Lynn "Buck" Compton juga sering terlibat dalam acara Frontline Leadership dan pemutaran "The Battle at Brecourt Manor".
Prajurit (kemudian Sersan) Robert "Popeye" Wynn (terluka dalam tugas)
Prajurit Satu John D. Halls (gugur dalam tugas)
Sersan Julius "Rusty" Houck (gugur dalam tugas)
^12 penerjun Kompi "Easy", 9 penerjun Kompi "Dog", 1 penerjun Kompi "Able", dan 1 penerjun dari Kompi "Fox".
^The artillery battalions of the 91st Luftlandedivision were equipped with a mountain howitzer, the 10.5 cm Gebirgshaubitze 40, whose ammunition was not interchangeable with that of the standard 105mm field howitzer, and which had one unit of fire ("basic load") available on D-Day.[butuh rujukan]
^A company of III./1058 defended Pouppeville, the town a mile away astride beach exit #1[butuh rujukan]
^Wynn was evacuated back to England, recovered from his wound and rejoined Easy Company just before Operation Market Garden
^History Channel Documentary "The Battle at Brécourt Manor"
^Mark Bando's Trigger Time website states "John D. Halls, ... note the 's' on his last name, was a member of the 81mm mortar platoon, of Headquarters Co., 2nd battalion, 506th PIR and according to John Barickman of the same platoon, it was HALLS who was killed in the Brécourt fight, not HALL."
^In Biggest Brother: The Life of Major Dick Winters, The Man Who Led the Band of Brothers, the biography written by Larry Alexander, Winters remembers the man as John D. Hall of A Company, whom he had coached on the regimental basketball team as the HBO series indicates.
^110th Congress (2007) (Jan 31, 2007). "H.R. 796". Legislation. GovTrack.us. Diakses tanggal March 20, 2011. To authorize and request the President to award the Medal of Honor to Richard D. Winters, of...