Seni erotis di Pompeii dan Herculaneum ditemukan di kota-kota kuno yang pernah ada di sekitar Teluk Napoli, terutama Pompeii dan Herculaneum, setelah dilakukan penggalian besar-besaran sejak abad ke-18. Kota-kota kuno itu ditemukan penuh berisi seni erotis serta fresko, simbol, dan prasasti yang oleh para penggalinya dianggap porno. Bahkan, barang-barang rumah tangga yang ditemukan juga bercorak seksual. Banyaknya gambaran dan barang bercorak seksual itu menunjukkan bahwa adat seks dalam budaya Romawi Kuno saat itu jauh lebih bebas daripada kebanyakan budaya saat ini meski bisa jadi apa yang saat ini dianggap sebagai gambaran erotis, misalnya penis raksasa, merupakan gambaran kesuburan. Gegar budaya itu membuat banyak temuan disembunyikan seperti fresko Priapus, dewa seks dan kesuburan, yang penis raksasanya ditutup plester dan baru diketahui pada tahun 1998 karena terhapus air hujan.[1]
Pada tahun 1819, saat Raja Francis I dari Napoli mengunjungi pameran Pompeii di Museum Nasional bersama istri dan putrinya, ia merasa sangat malu oleh karya seni erotis sehingga memutuskan untuk memindahkannya ke ruang rahasia yang hanya dapat dikunjungi oleh "orang dewasa yang bermoral". Selama lebih dari seabad, ruang itu berkali-kali dibuka-tutup, dibuka untuk sementara pada akhir tahun 1960-an saat revolusi seksual, dan akhirnya dibuka untuk umum pada tahun 2000. Akan tetapi, pengunjung di bawah umur hanya diizinkan masuk apabila ada orang dewasa yang mendampingi atau dibekali izin tertulis.
Lukisan dinding erotis salah satu bordil di Pompeii.
Tidak diketahui dengan pasti tujuan fresko atau lukisan dinding erotis tersebut, apakah sebagai iklan bordil atau hanya untuk meningkatkan gairah seksual pelanggan.
Pemandian umum
Fresko yang menunjukkan persanggamaan antara dua laki-laki dan satu perempuan.