Selasa Bersama Morrie (bahasa Inggris:Tuesdays with Morrie) adalah sebuah buku memoar best-seller karangan Mitch Albom yang telah terjual lebih dari 15 juta jilid dalam lebih dari 50 edisi di seluruh dunia.[1] Buku ini berisi pelajaran-pelajaran hidup penulis bersama, Morrie Schwartz seorang profesor dari Universitas Brandeis di kota Waltham, Massachusetts.[2][3] Tujuan Mitch Albom pada awalnya membuat buku ini adalah untuk membantu pembayaran biaya pengobatan Schwartz[1] ketika dia terjangkit amyotrophic lateral sclerosis (ASL), sebuah penyakit ganas yang menyerang sistem saraf.[4]
Gaya penulisan
Penulisan novel ini berdasarkan perjumpaan-perjumpaan sang penulis, Mitch Albom bersama dengan Morrie Schwartz, dosennya pada masa dia kuliah, setiap hari Selasa yang berisi pembicaraan-pembicaraan mengenai makna hidup.[2] Diceritakan pula mengenai kenangan-kenangan mereka berdua di Universitas Brandeis dan kilasan balik tentang masa lalu Morrie Schwartz.[2]
Tema
Tema dalam buku ini terutama berbicara mengenai bagaimana cara memaknai hidup.[5] Permaknaan hidup tersebut disajikan melalui nasihat-nasihat yang diberikan Morrie kepada Mitch.[4] Morrie mengajarkan Mitch tentang dunia, tentang mengasihani diri sendiri, penyesalan diri, kematian, keluarga, emosi, takut menjadi tua, uang, cinta yang tak padam, perkawinan, budaya, maaf, dan hari yang paling baik.[4] Mitch terbang dari Detroit ke Massachusetts setiap selasa untuk menjenguk profesornya, mereka berdiskusi, walau terkadang Mitch harus menunggu beberapa lama karena Morrie sedang dalam kondisi yang semakin memburuk.[4]
Alur
Mitch Albom menyuguhkan sebuah pelajaran baru yang pernah diterimanya lewat seseorang yang disebutnya Couch.[4] Morrie Schwartz adalah seorang profesor dari Universitas Brandeis di kota Waltham, Massachusetts.[4] Seseorang yang selalu mendambakan dunia sebagai sebuah tempat yang lebih baik, dia cinta damai dan dia mampu menciptakan budayanya sendiri di tengah budaya-budaya Amerika yang menurutnya tidak sesuai dengan nuraninya.[4]
Mitch Albom, narator dalam cerita, mengenang kembali masa-masanya berkuliah di Universitas Brandeis dan perjumpaannya bersama dosen kesukaannya, Morrie Schawartz.[2] Setelah bertahun-tahun lulus dari universitas tersebut dan sekian lama tidak berjumpa dengan sang dosen, Mitch memutuskan untuk mengunjungi Morrie.[2] Mereka sepakat untuk mengadakan perbincangan mengenai makna kehidupan setiap hari Selasa dan Mitch akan mengunjungi rumah Morrie setiap minggunya.[6] Mitch merekam perbincangan-perbincangannya dengan Morrie sebagai perwujudan rencana untuk kelak menulis buku berisi perbincangan-perbincangannya bersama Morrie setiap hari Selasa.[2] Di pemakaman Morrie, Mitch berjanji kepadanya untuk tetap melanjutkan perbincangan bersama Morrie, tetapi kali ini di dalam benaknya sendiri.[2] Mitch pada awalnya merasa cara berkomunikasi ini aneh, tetapi akhirnya dia merasa cara berkomunikasi ini jauh lebih terasa nyaman dari yang dia harapkan.[2]
Referensi