Sel rambut adalah sel reseptor sensoris yang ada di dalam telinga yang berfungsi sebagai penerus gelombang suara dari telinga dalam kepada sel-sel saraf pendengaran. Sel rambut juga berfungsi sebagai landasan atau dasar dari koklea dan tulang-tulang pendengaran di dalam telinga. Melalui mekanotransduksi, sel-sel rambut dapat mendeteksi gerakan di lingkungannya.[1]
Setiap orang memiliki rata-rata sekitar 15.000 sel rambut per telinga. Apabila rusak, sel-sel ini tidak dapat tumbuh kembali. Namun, kini telah ditemukan kombinasi obat yang memperluas populasi sel progenitor (sel pendukung) di telinga dan mendorong perkembangannya menjadi sel-sel rambut, memberikan jalan baru dan potensi untuk mengobati gangguan pendengaran yang pada umumnya dialami oleh orang tua.
Paparan kebisingan, penuaan, dan beberapa antibiotik serta obat kemoterapi dapat menyebabkan kematian sel rambut. Namun, pada organisme tertentu seperti ikan zebra dan burung memiliki sel rambut yang dapat beregenerasi, tetapi hal ini tidak dapat terjadi pada manusia.
Sel rambut koklea mamalia terdiri dari dua jenis yang dibedakan secara anatomi dan fungsional, yang dikenal sebagai sel rambut luar dan sel rambut dalam. Kerusakan pada sel-sel rambut ini mengakibatkan penurunan sensitivitas pendengaran. Selain itu, sel-sel rambut telinga bagian dalam tidak dapat beregenerasi. Apabila terjadi kerusakan, kerusakan yang terjadi bersifat permanen. Koklea manusia terdiri atas 3.500 sel rambut dalam dan 12.000 sel rambut luar saat lahir.
Sel-sel rambut luar memperkuat suara tingkat rendah yang memasuki koklea. Penguatan dapat terjadi akibat adanya pergerakan kumpulan rambut.