Scicom Berhad
Scicom Berhad adalah perusahaan penyedia Business Process Outsourcing (BPO) dan spesialisasi di bidang manajemen kontak konsumen atau customer service.[1] Perusahaan ini ditaksir sebagai perusahaan BPO pertama yang tercatat di dalam Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE).[1] Perusahaan ini dibangun pada tahun 1997.[1] Berpusat di Kuala Lumpur Malaysia, Scicom memiliki kantor cabang yang berlokasi di Inggris, India, dan Amerika Serikat.[2] Negara yang masuk dalam wilayah pelayanan Scicom di antaranya adalah Malaysia, Singapura, Filipina, Inggris, Amerika Serikat, Sri Langka, dan Indonesia.[3] Lembaga yang dilayani di antaranya pemerintahan, pendidikan, keuangan, telekomunikasi, ritel, media, transportasi, pariwisata, dan sektor teknologi.[3] Hingga pada tahun 2015, Scicom telah menangani interaksi dalam 40 bahasa, dengan jangkauan klien di 89 negara dan melayani 40 juta konsumen di seluruh dunia.[4] Penjualan saham oleh TelkomPada 25 Januari 2008, Telkom Indonesia, melalui anak usahanya, Telkom Internasional (Telin), mengakuisisi sekitar 6,8% saham Scicom melalui KLSE.[2] Alasan akuisisi ini adalah pertumbuhan pendapatan saham Scicom yang cukup solid lebih dari 25 persen, dan memiliki keuntungan bersih per saham (EPS) lebih dari 27 persen.[5] Selain itu, Telkom juga ingin memperkuat anak usahanya yang bermain di bidang pusat kontak juga, Infomedia Nusantara.[6] Selanjutnya, pada 5 September 2013, Telkom menambah kembali posisi sahamnya di Scicom hingga 29.85% yang berarti Telkom adalah pemegang saham terbesar di perusahaan tersebut.[4] Tetapi, pada 5 September 2013, Telkom menjual 25 juta sahamnya dengan harga 49 sen ringgit Malaysia per lembar, berarti nilainya adalah 12,25 juta ringgit Malaysia (US$ 41.7 juta).[4] Sejak saat itu, sahamnya menurun jadi 21.27%.[4] Terbaru, melalui laporan keuangan semester 1 2014, diketahui bahwa Telkom telah melepas 21.27% kepemilikan sahamnya di Scicom dengan nilai pelepasan saham sebesar 62.99 juta dengan harga per saham 49 sen ringgit Malaysia.[7] Dari transaksi tersebut, Telkom memperoleh 30.86 juta ringgit (US$ 105 juta).[7] Dengan ini, Telkom tidak lagi memiliki selembar pun saham di Scicom.[7] Beberapa sumber menyebutkan, alasan penjualan saham yang dilakukan oleh Telkom ini berhubungan dengan usaha Telkom untuk membuka bisnis baru di Malaysia.[7] Usai pelepasan saham tersebut, diketahui bahwa Telkom segera menjalankan bisnis berupa layanan ritel mobile virtual network operator (MVNO), pasar korporasi atau enterprise market, dan layanan jaringan untuk segmen borongan (wholesale).[7] Diketahui pula, pendapatan dari segmen MVNO mencapai 80% dan dua lainnya akan menyumbang sekitar 20% masing-masing.[7] Referensi
|