Satuan Perlindungan Rakyat, juga disebut Satuan Pertahanan Rakyat (bahasa Kurdi: یەکینەکانی پاراستنی گەل, Yekîneyên Parastina Gel (YPG); bahasa Arab: وحدات حماية الشعب, translit. Waḥdāt Ḥimāyat aš-Šaʽb; bahasa Suryani: ܚܕܝ̈ܘܬܐ ܕܣܘܬܪܐ ܕܥܡܐ, translit. Ḥdoywotho d'Sutoro d'Amo), adalah milisi yang sebagian besar beranggotakan Kurdi yang beroperasi di Suriah serta komponen utama Pasukan Demokratik Suriah (SDF).[3][4] YPG sebagian besar terdiri dari etnis Kurdi, tetapi juga terdiri dari etnis Arab dan sukarelawan asing; YPG terkait erat dengan Dewan Militer Suryani, sebuah milisi Asiria. YPG dibentuk pada tahun 2011 dan berkembang pesat selama Perang Saudara Suriah dan mendominasi kelompok Kurdi bersenjata lainnya. Saudara mereka, Satuan Perlindungan Perempuan (YPJ), bertempur bersama mereka. YPG aktif di Rojava, sebuah pemerintahan otonom etnis Kurdi.
Pada awal 2015, kelompok tersebut mendulang kemenangan besar atas Negara Islam Irak dan Syam (NIIS) selama Pengepungan Kobanî, di mana YPG mulai menerima dukungan jalur udara dan jalur darat dari Amerika Serikat. Sejak itu, YPG berperang melawan NIIS, serta terkadang memerangi kelompok Oposisi Suriah dan Angkatan Bersenjata Turki.[5] Pada akhir 2015, YPG menjadi bagian dari SDF, sebuah koalisi yang dimaksudkan untuk lebih melibatkan orang Arab dan minoritas lainnya ke dalam perang. Pada 2016-2017, kampanye Raqqa SDF berhasil membebasan Raqqa, ibu kota de facto NIIS. Beberapa sumber barat menggambarkan YPG sebagai kekuatan "paling efektif" dalam memerangi NIIS di Suriah.[6][7]
Sebuah pasukan infanteri ringan, YPG memiliki peralatan militer yang terbatas dan sedikit kendaraan lapis baja. YPG dan sekutu-sekutunya ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Turki dan Qatar.[8]
Referensi