Pada bulan Agustus 1914, setelah deklarasi perang Jerman terhadap Rusia, Pangeran Illarion Vorontsov-Dashkov, Raja Muda Kaukasus Rusia, mendekati para pemimpin Armenia di kota Tiflis untuk membicarakan gagasan pembentukan pasukan tempur di dalam Angkatan Darat Rusia yang beranggotakan rakyat Armenia yang tinggal di Kekaisaran Rusia. Tawarannya diterima dengan hangat, dan dalam beberapa minggu, sukarelawan Armenia di seluruh Kaukasus mulai mendaftar. Tanggung jawab pembentukannya diberikan kepada komite khusus yang dibentuk oleh Kongres Armenia Timur, yang mengoordinasikan kegiatannya dari Tiflis, Yerevan dan Alexandrapol.[1]
Pembentukan
Pembentukan unit sukarelawan Armenia di angkatan darat Rusia dimulai pada musim panas 1914. Illarion Ivanovich Vorontsov-Dashkov berkonsultasi dengan Walikota Tbilisi Alexander Khatisian, uskup agung Tbilisi Uskup Mesrop Ter-Movsisian, dan tokoh masyarakat terkemuka Dr. Hakob Zavriev tentang pembentukan detasemen sukarelawan Armenia ini.[2] Unit-unit ini diturunkan di front Kaukasus dalam Perang Dunia I.
Unit sukarelawan Armenia yang sebagian besar berasal dari wilayah Kaukasus, sangat antusias dan tidak sabar bergabung "untuk membebaskan tanah air mereka".[2] Selain tentara reguler Pasukan Kaukasus Rusia, hampir 20.000 unit sukarelawan Armenia menyatakan kesiapan mereka untuk mengangkat senjata melawan Kesultanan Ottoman. Menurut Boghos Nubar, dalam sebuah surat publik kepada Konferensi Perdamaian Paris 1919, dijelaskan bahwa pada puncaknya, unit ini beranggotakan 150.000 orang Armenia dan sekitar 40.000 tentara tidak tetap.[3]