Satir sebagai misinformasiSatir adalah bentuk seni, terutama dalam karya sastra dan drama, yang menyoroti keburukan, kebodohan, penyalahgunaan, atau kekurangan manusia atau individu dengan menggunakan ejekan, cemoohan, lelucon, ironi, parodi, karikatur, atau metode lain, terkadang dengan tujuan untuk menginspirasi reformasi sosial.[1] Misinformasi adalah informasi yang salah/ tidak akurat atau kesalahan dalam menyampaikan fakta.[2] Satir seharusnya tidak dimaksudkan untuk menyesatkan. Tujuannya adalah untuk menertawakan subjek tertentu, biasanya dengan menggunakan ironi dan hiperbola untuk mengkritik targetnya.[3] Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang individu tertipu oleh berita satir, mengira itu adalah berita nyata.[4][5] Dalam kasus ini, upaya untuk menyampaikan pesan melalui humor telah gagal dan akibatnya, orang menafsirkan klaim satir secara harfiah. Ketika ini terjadi, orang dapat membentuk mispersepsi yang diinduksi oleh satir.[6] Selain itu, sebuah studi yang dilakukan Universitas Negeri Ohio (2020) menemukan bahwa ketika orang melihat berita dan hiburan bercampur aduk di media sosial, mereka lebih mungkin salah mengira satir sebagai informasi asli.[7] Satir dan Berita PalsuBerita satir dan berita palsu menunjukkan ciri-ciri tekstual yang sangat mirip, terutama ketika dihadapkan dengan berita nyata.[8] Namun, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Berita palsu adalah "artikel berita yang secara sengaja dan terbukti salah, dan dapat menyesatkan pembaca".[9] Sedangkan berita satir adalah "secara faktual tidak benar, tetapi tujuannya bukan untuk menipu melainkan untuk menyindir, mengejek, atau mengungkap perilaku yang memalukan, korup, atau 'buruk'.[10] Satir dan Berita NyataBerita satir terkadang menipu individu, pemerintah, politisi, dan bahkan media besar, yang mengira itu sebagai berita nyata dan menyajikannya sebagai kebenaran. Sebagai contoh, situs berita The Daily Beast menyusun daftar sembilan kejadian di mana judul berita situs satir The Onion berhasil menipu berbagai media sehingga mereka percaya bahwa berita satir tersebut adalah berita nyata.[11] Sementara, Breitbart, Washington Post, dan Drudge Report tertipu oleh berita satir dari The Daily Current.[12] Dua dari banyak insiden ini menyoroti bagaimana satir dapat dengan mudah disalahartikan sebagai berita nyata, yang menyebabkan penyebaran misinformasi. Rujukan
|