Satelit geostasioner atau disebut juga satelit geosinkron adalah satelit yang mengorbit pada ketinggian 35.900 km di atas bumi.[1] Satelit jenis ini mengelilingi bumi dengan frekuensi satu kali putaran per hari (24 jam).[1] Artinya satelit ini berada dalam posisi tetap di titik Ia beroperasi mengikuti perputaran bumi.[1] Satelit geostasioner digunakan untuk keperluan telekomunikasi, prakiraan cuaca, televisi satelit, radio satelit dan segala hal yang berhubungan dengan komunikasi global.[1]
Metode pengukuran satelit geostasioner adalah aktual (real time), yang artinya satelit ini mampu secara langsung mengirim gambar ke perangkat penerima sesaat setelah pengambilan gambar dengan kamera.[2] Karena kemampuannya ini, satelit jenis ini dimanfaatkan para ahli prakiraan cuaca untuk memantau keadaan awan cuaca, badai, topan dan arah angin.[2]
Karena garis putarnya yang terletak paling tinggi dari jenis satelit lainnya, satelit geostasioner terkadang mengalami sun outages. Sun outages adalah sebuah musim pergerakan matahari yang melewati ekuator pada bulan Maret dan September.[3] Ketika hal ini terjadi, matahari akan menyebarkan suhu panas yang berlebihan sehingga mengganggu kinerja satelit geostasioner.[3] Dan apabila ini terjadi, satelit akan memberikan sinyal suara gaduh (noise) ke perangkat penerima sinyal satelit tersebut.[3]