Sanlitun (Hanzi: 三里屯; Pinyin: Sānlǐtún; harfiah: 'desa tiga li') adalah kawasan yang menjadi tujuan populer untuk berbelanja, makan dan hiburan yang berlokasi di Distrik Chaoyang, Beijing, Tiongkok. Kawasan ini telah mengalami regenerasi yang hampir konstan sejak akhir abad ke-20 sebagai bagian dari proyek pertumbuhan ekonomi kota. Saat ini terdapat banyak bar dan klub yang populer baik bagi kalangan penduduk lokal maupun asing serta banyak toko-toko bermerek internasional seperti Uniqlo, Apple, Nike dan terkenal karena memiliki toko Adidas terbesar di dunia.[1]
Sejarah
Sebelum 1949, Kawasan Legasi Beijing menjadi pusat kegiatan diplomatik di ibu kota Tiongkok. Setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, pemerintah ingin memindahkan kawasan diplomatik ke pinggiran kota. Sanlitun dipilih sebagai kawasan kedutaan besar asing yang akan dialokasikan kembali pada akhir 1950-an. Kawasan ini dinamakan Sanlitun untuk menunjukkan lokasinya yang tidak jauh dari Dongzhimen (东直门), tun dapat bermakna "desa" atau "lokalitas" dan san li berarti "tiga li" (1 li sekitar 500 meter) sehingga namanya berarti desa/lokalitas 1,5 km dari Dongzhimen.
Sanlitun mulai tumbuh ketika diluncurkan program reformasi ekonomi pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, bar mulai beroperasi dengan melayani ekspatriat yang diikuti kemudian oleh penduduk setempat yang mulai terbuka. Hotel-hotel internasional yang pertama memperkenalkan bar ala Barat, tetapi sejak 1990-an bermunculan bar lokal di luar hotel. Beberapa sumber menyebutkan bar pertama di Sanlitun bernama Cat Cafe dibuka pada 1995, sedangkan sumber lain mengatakan Frank's Place sudah ada sejak 1990.[2]
Supermarket pertama di Beijing dibuka di Sanlitun pada November 1982. Supermarket ini memiliki luas sekitar 300 m² dan menjual berbagai produk.[3]
Bar pertama di Jalan Sanlitun Utara dibuka pada 1995.[4] Setelah hampir 30 tahun, sekitar 70% bar yang ada Beijing berada di kawasan Sanlitun.[5]
Jalan Sanlitun Selatan dulu memiliki toko yang menjual suku cadang mobil. Setelah pembangunan Bar Street, toko-toko itu dibongkar.[6]
Gedung Sanlitun Village dibuka pada tahun 2008, berisi banyak toko baru, restoran, bar dan bioskop multipleks. Pada 2013, Sanlitun Village diubah namanya menjadi Taikoo Li Sanlitun.[7]
Konstruksi baru yang signifikan banyak dibangun di Sanlitun dalam rangka persiapan Olimpiade Musim Panas 2008.[8] Pada bulan April 2008, sebagai bagian dari operasi untuk membersihkan kota, pemberantasan narkoba dilakukan di Sanlitun dan banyak yang ditangkap.[9] Sebanyak empat bar dan klub ditutup secara efektif, termasuk bar Pure Girl yang terkenal menjual alkohol dengan harga murah dan menyediakan narkoba, tetapi dibuka kembali setahun kemudian dengan manajemen baru. Operasi penangkapan yang dilakukan oleh polisi dikritik secara luas karena dilakukan dengan cara kekerasan dan tidak adanya proses hukum yang semestinya. Sejumlah pengedar narkoba dan juga seorang bartender diyakini telah dihukuman mati dalam operasi ini.
Uniqlo di Taikoo Li Sanlitun mendapat perhatian internasional karena rekaman video di dalam salah satu kamar pas pakaian wanita pada Juli 2015. Pihak Uniqlo membantah terlibat dalam kasus video tersebut.[10][11]
Dalam sebuah insiden pada Agustus 2015 di dekat Uniqlo, seorang wanita Tiongkok tewas terbunuh dan suaminya warga Prancis terluka dalam serangan yang dilakukan oleh seorang pria dengan menggunakan pedang.[2]
Pada tanggal 25 Desember 2015, setelah Serangan Paris November 2015 oleh ISIS, beberapa kedutaan asing di Beijing memperingatkan kemungkinan ancaman terhadap orang Barat di distrik perbelanjaan Sanlitun pada atau sekitar Hari Natal, mendesak warga mereka untuk "bersikap waspada tingkat tinggi".[12]
Tujuan populer bagi orang asing dan anak muda adalah "jalan kotor" dengan restoran dan bar yang dindingnya berlubang di pusat Sanlitun, tetapi jalan itu sudah dirapikan pada 2017.[13]