Sakramentali (bahasa Inggris: sacramentals), atau sakramentalia, adalah tanda-tanda yang dari segi tanda mirip dengan tujuh sakramen namun berbeda dari beberapa segi antara lain yaitu sakramentali tidak ditetapkan Kristus sebagai sarana rahmat.[1] Gereja berwenang menetapkan maupun menghapuskan materi-materi sakramentali. Sakramen menghantar rahmat berkat ritus itu sendiri, sedangkan sakramentali bergantung pada sikap (atau disposisi batin) si penerima dan doa pengantaraan umat. Dengan perantaraan tanda itu, rahmat ditandai dan diperoleh berkat doa pengantaraan seluruh umat Gereja. Sebagian sakramentalia berupa benda seperti air suci, skapulir, manik rosario, dan lainnya; sebagian lain berupa tindakan seperti berkat dan eksorsisme.
Konsili Trente membela manfaat sakramentali terhadap tuduhan kaum Reformator Protestan yang menyatakan bahwa sakramentali merupakan sarana usaha manusia untuk menyelamatkan diri.[butuh rujukan] Tanda-tanda penglihatan sangat sesuai dengan kodrat manusia sebagai mahluk jasmani dan rohani untuk membuka hatinya terhadap rahmat ilahi yang tak kelihatan dan untuk berterimakasih atasnya. Selain itu, Martin Luther mempertahankan tanda salib dan pendeta-pendeta Protestan tetap memberikan berkat kepada orang yang beriman.[butuh rujukan]
Lihat pula
Rujukan
- ^ Adolf Heuken, SJ (2004). Ensiklopedi Gereja Jilid VII. Jakarta: Cipta Loka Caraka. hlm. 178-179.