Episode ini ditulis Walt Dhorn, Paul Tibbitt, dan Merriwether Williams, dengan Alan Smart sebagai sutradara. Ketika ditayangkan, episode ini mendapat ulasan positif dari kritikus, sementara anggota kru SpongeBob SquarePants menjadikannya episode favorit. Namun episode ini juga mendapat ulasan negatif dan dikritik Parents Television Council, yang menganggap episode ini adalah contoh mempromosikan kata kasar pada anak-anak.
Plot
Ketika SpongeBob membuang sampah di belakang Krusty Krab, SpongeBob membaca kata-kata di tempat sampah. Dia menemukan kata yang dia tidak mengerti.[note 1] Patrick datang dan memberitahu bahwa kata itu adalah "kata sisipan". Pada besok harinya, SpongeBob dan Patrick menggunakan kata-kata itu di Krusty Krab sehingga pelanggan pergi. Squidward memberitahu Mr. Krabs, kemudian Mr. Krabs memarahi SpongeBob dan Patrick karena menggunakan kata kotor dan melarang mereka menggunakan kata-kata kotor. Kemudian, mereka bermain ular tangga di rumah SpongeBob. SpongeBob kalah dan tanpa sengaja mengatakan kata kotor. Patrick berlari ke Krusty Krab untuk melaporkan SpongeBob, tetapi di perjalanan Patrick mengatakan kata kotor. SpongeBob dan Patrick saling melaporkan. Mr. Krabs menghukum mereka dengan mengecat Krusty Krab, tetapi dia tersandung batu dan mengucapkan kata-kata kotor. SpongeBob dan Patrick melaporkan Mr. Krabs ke ibunya, tetapi mereka mengatakan kata-kata kotor di depan Mama Krabs sehingga Maman Krabs pingsan. Mr. Krabs memarahi mereka, tetapi Mama Krabs sadar dan menghukum Mr. Krabs, SpongeBob, dan Patrick dengan mengecat rumah Mama Krabs.
Produksi
"Sailor Mouth" disutradarai oleh Alan Smart, dan ditulis oleh Walt Dohrn, Paul Tibbitt, dan Merriwether Williams. Pencipta seri Stephen Hillenburg menjelaskan episode ini sebagai "hal klasik yang semua anak lewati." Kebanyakan garis cerita untuk episode diinspirasi oleh pengalaman penulis ketika masih keci.[1] Episode pertama kali ditayangkan di Nickelodeon di Amerika Serikat pada 21 September 2001. Episode ini adalah kemunculan pertama ibu Mr. Krabs, Mama Krabs, yang disuarai oleh Paul Tibbitt.[2][3][4]
Staff penulis menggunakan pengalaman kanak-kanak mereka sebagai inspirasi untuk membuat garis cerita episode ini.[5][6] Ide untuk "Sailor Mouth" terinspirasi oleh pengalaman creative directorDerek Drymon "[ketika] aku memiliki masalah karena mengatakan kata-f di depan ibuku."[6] Drymon berkata, "Adegan dimana Patrick berlari ke Mr. Krabs mengadu, dengan SpongeBob mengejarnya, seperti bagaimana itu terjadi di kehidupan nyata."[6] Akhir episode, ketika Mr. Krabs menggunakan lebih banyak kata kasar daripada SpongeBob dan Patrick, juga terinspirasi "oleh fakta bahwa ibuku [ibu Drymon] juga bermulut pelaut."[6]
Adegan di mana SpongeBob dan Patrick bermain Eels and Escalators, sebuah parodi ular tangga, sulit dianimasikan oleh kru, karena banyak bagian berisi bidak-bidak pemain berpindah tempat.[2] Menurut komentar DVD musim 2 seri, awalnya direncanakan sebuah adegan di mana SpongeBob berkata "Pergi 'suara lumba-lumba' dirimu sendiri" diikuti dengan Patrick berkata "'Suara lumba-lumba' kamu juga!" pada permainan Eels and Escalators. Adegan itu dihapus di pemeriksaan terakhir episode karena tidak cocok untuk penonton yang masih kecil.[2][3][4] Keputusan untuk memakan suara lumba-lumba bukannya sensor bleep yang biasa dipengaruhi oleh kekhawatiran mengenai kelayakan episode ini untuk para penonton. Stephen Hillenburg berkata pada 2016, "Aku mengusulkan ide SpongeBob dan Patrick mengetahui sebuah kata makian. Semuanya bilang tidak. Aku bahkan tidak boleh menggunakan bleep. Jadi aku menggunakan suara lumba-lumba."[7]
"Sailor Mouth" dirilis dalam DVD bernama SpongeBob Squarepants: Sea Stories pada 12 Maret 2002.[8][9][10] Episode ini juga dimasukkan dalam DVD SpongeBob SquarePants: The Complete 2nd Season yang dirilis pada 19 Oktober 2004.[11][12] Pada 22 September 2009, "Sailor Mouth" dirilis dalam SpongeBob SquarePants: The First 100 Episodes, bersama semua episode dari musim pertama sampai kelima.[13][14]
Penerimaan
Erik Wiese, anggota dari kru SpongeBob SquarePants, menjadikan "Sailor Mouth" episode favoritnya, terutama karena sifatnya yang acak, mengatakan "Kadang-kadang SpongeBob terlepas dari saya."[2] Nancy Basile di About.com menjadikan "Sailor Mouth" peringkat kedua dalam daftar Top 10 Episode SpongeBob SquarePantsnya. Dia berkata "'Sailor Mouth' hanya nyaris mendapat peringkat nomor satu."[15] Basile memuji plot episode dan menyebutnya "jenius(...) karena anak-anak tahu larangan menggunakan kata kasar, dan orang dewasa bisa menertawakan parodi sensor TV."[15] Dalam wawancara dengan Paul Tibbitt, dia memberitahu bahwa "Sailor Mouth" adalah episode favorit nomor duanya.[16]
Kritik dan Kontroversi
"Sederhana, grup melakukan kesalahan dengan menyebut episode dari seri kartun bernama "Sailor Mouth" sebagai titik sentuh untuk bahasa buruk. [...] Di sini ada hal lucu: Episode itu semuanya tentang bahaya penggunaan bahasa buruk[...] Kata-kata itu tidak pernah didengar, tidak pernah, dan diganti dengan lebih banyak suara lumba-lumba dari yang kau bisa dapatkan dalam sehari di Sea World[...] PTC, tentunya, melihat bahwa cocok untuk menggunakan episode positif ini sebagai negatif. Media rilis grup menyatakan suara lumba-lumba melambangkan F-bomb dan kata untuk bokong. Kata-kata itu tidak ada dalam episode - dan hanya dibuat dalam pikiran orang dewasa atau orang muda yang terkena bahasa itu di pekarangan sekolah atau, berani saya katakan, di rumah."
Berdasarkan laporan bernama "Wolf in Sheep's Clothing",[18] yang mendokumentasikan peningkatan berpotensi kekerasan, profanitas, dan konten seksual dalam program anak-anak, Parents Television Council, sebuah kelompok pengawas media, dan penggemar percaya bahwa episode SpongeBob SquarePants "Sailor Mouth" merupakan upaya untuk mempromosikan penggunaan kata kasar pada anak-anak. Episode awalnya ditayangkan selama musim 2001-2002, ironisnya musim adalah musim di mana PTC menyebut SpongeBob SquarePants salah satu program terbaik televisi kabel,[19] namun laporan mengutip siaran ulang episode dari tahun 2005 untuk membuktikan bahwa episode ini mempromosikan penggunaan kata kasar kepada anak-anak.[18] Dalam laporan berikutnya, beberapa anggota PTC menjadikan "Sailor Mouth" sebagai contoh tingkat aktivitas kata kasar, seksual, dan kekerasan telah meningkat dalam program televisi anak-anak.[20] Nickelodeon, dalam merespon insiden ini, berkata "Ini menyedihkan dan sedikit memutus asakan bahwa mereka membungkuk untuk secara harfiah menaruh bahasa kotor dalam mulut karakter kami untuk membuat maksud. Sudahkan FCC melihat ini?"[21] Richard Huff di New York Daily News mengkritik laporan itu karena salah mengartikan episode SpongeBob SquarePants, "Sailor Mouth", diatas maksudnya untuk menyindir kata kasar secara implisit.[17]
Catatan
^Selama episode, kata makian disensor dengan suara lumba-lumba.
^PTC Staff (August 1, 2005). "New PTC Study Finds More Violence on Children's TV than on Adult-Oriented TV". Media Research Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-07. Diakses tanggal October 4, 2007. "During the study period Nickelodeon aired an episode of SpongeBob SquarePants entitled "Sailor Mouth," the subject of which is foul language: Innocent SpongeBob does not understand the dirty word graffiti he sees on a dumpster but Patrick tells him it's a "sentence enhancer" for when you want to talk fancy. The rest of the episode features SpongeBob and Patrick using bleeped foul language. The bleeps are made to sound like a dolphin which makes the whole thing seem humorous. At the end SpongeBob and Patrick realize the words are bad and promise to never use them again but the episode ends with them telling Momma Krabs the 13 bad words Mr. Krabs has just said. All are punished by Momma Krabs for "talking like sailors."