Pelayanan prima, unggul dalam mutu, tinggi dalam prestasi
SMK Negeri 2 Yogyakarta beralamat di jalan A.M. Sangaji 47 Yogyakarta, lebih dikenal dengan nama STM Jetis (STM 1 Yogyakarta). SMK Negeri 2 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah menengah tertua di Indonesia dan cukup punya nama di dunia industri maupun pemerintahan. Banyak lulusannya tersebar di seantero Indonesia, mampu memimpin di bidang industri maupun pemerintahan.
Sejarah
Gedungnya anggun dan berwibawa, dibangun pada tahun 1919. Pada masa penjajahan Belanda gedung ini dipakai sebagai sebagai gedung sekolah PJS (Princess Juliana School) dengan beberapa jurusan diantaranya Teknik Lokomotif dan Teknik Bangunan Air (Waterbouwkundige Afdeeling). Karena merupakan peninggalan sejarah, maka gedung ini oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata melalui Peraturan Menteri Nomor: PM.25/PW.007/MKP/2007 ditetapkan sebagai cagar budaya.
Sekolah Teknik Negeri yang pertama di Indonesia adalah Sekolah Teknik Menengah di Jogjakarta. Ijazah pertama Sekolah Teknik Menengah di Jogjakarta dikeluarkan tahun 1951. Jurusan yang ada pada Sekolah ini adalah Teknik Civil, Teknik Listrik dan Teknik Mesin.
Masa kolonial
Walaupun sekolah Teknik di kompleks Jetis baru mengeluarkan ijazah pada tahun 1951, tetapi sebelum itu gedung kompleks Jetis ini sudah digunakan sebagai Sekolah Teknik pada zaman Belanda maupun Jepang. Pada pertemuan alumni menjelang tahun baru 2010, ada seorang lulusan sekolah teknik di kompleks Jetis ini yang menunjukkan ijazah berbahasa Jepang. Tugas terakhir dia sebagai kapten penerbang Angkatan Udara. selain itu sekolah ini juga telah mengeluarkan ijzah atau "GETUIGSCHRIFT" semasa kolonial salah satunya tertanggal 29 April 1925 atas nama M Siswoko jurusan Waterbouwkundige Afdeeling.
Fasilitas
Di samping digunakan untuk Sekolah Teknik Menengah, Paska Kemerdekaan sampai dekade 80-an, kompleks Jetis juga dipergunakan sebagai tempat kuliah Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dan Akademi Teknik Negeri Yogyakarta.
Tuntutan dan perkembangan teknologi, memerlukan fasilitas gedung maupun peralaatan yang memadai, Maka pada tahun 1929, 1950 dan 1954 dilakukan renovasi dan penambahan ruangan sehingga luas bangunan menjadi 16.000 m2 di atas tanah 5,5 Ha. Selain bangunan untuk ruang teori, banyak tersedia fasilitas lainnya antara lain ruang praktik (bengkel atau laboratorium), tempat ibadah, aula, lapangan sepak bola, lapangan tenis, lapangan volley ball, dan lapangan olahraga lainnya. Namun pada saat ini, aula sekolah digunakan sebagai Bengkel Teknik Permesinan, sehingga kini semua jurusan telah melaksanakan praktikum di sekolah. (sebelumnya di BLPT Yogyakarta)
Dipecah menjadi dua sekolah
Pada tahun 1952 Sekolah Teknik Menengah di Jogjakarta dipecah menjadi dua sekolah, yaitu STM Negeri I (Jurusan Bangunan dan Kimia), STM Negeri II (Jurusan Listrik dan Mesin). Keduanya menempati kompleks Jetis. Karena semakin banyaknya kebutuhan tenaga teknik menengah yang trampil dengan berbagai kompetensi, maka di kompleks Jetis ini didirikan beberapa STM dengan jurusan baru. Dengan berdirinya sekolah-sekolah baru, maka pada dekade 70-an, pada kompleks Jetis terdaapat beberapa sekolah dengan jurusan yang bervariasi, antara lain STM Negeri I (Jurusan Bangunan dan Kimia), STM Negeri II (Jurusan Listrik dan Mesin), STM Chusus Instruktur (jurusan Bangunan, Listrik, Diesel dan Mesin), STM Geologi Pertambangan, STM Metalurgi, STM Pertanian, STM Percobaan I dan STM Percobaan II.
Penggabungan kembali dan perubahan nama
Pada tahun 1975, melalui Keputusan Mendikbud No. 019/O/1975, semua STM di kompleks Jetis digabung menjadi satu dengan nama STM Yogyakarta I.
Terhitung mulai 11 April 1980 nama sekolah diubah menjadi STM I Yogyakarta, sesuai keputusan Mendikbud Nomor: 090/O/1979 tertanggal 26 Mei 1979.
Perubahan nama sekolah dari STM I Yogyakarta menjadi SMK Negeri 2 Yogyakarta terhitung mulai 7 Maret 1997, melalui keputusan Mendikbud Nomor 036/O/1997 tanggal 7 Maret 1997.
Kepala sekolah
Di bawah ini adalah daftar kepala sekolah yang menjabat di Kompleks STM Jetis.[2]
Nama kepala sekolah
Nama sekolah
Periode jabatan
Stambul Kolopaking
Sekolah Teknik Menengah di Jogjakarta
1950 - 1952
Stambul Kolopaking
STM Negeri I
1952 - 1955
Stambul Kolopaking
STM Negeri II
1952 - 1955
R. Soemadi
STM Negeri I
1955 - 1958
Kartoredjo
STM Negeri II
1955 - 1968
Drs. Soemoeljo
STM Negeri I
1958 - 1960
Soemardjono
STM Negeri I
1960 - 1972
R. Soehardjo
STM Negeri II
1968 - 1975
R. Soehardjo
STM Negeri I
1962 - 1975
Drs. Sutarman
STM Jogjakarta I
1975
Drs. Moch. Oemar
STM Yogyakarta I
1975 - 1980
Drs. Moch. Oemar
STM I Yogyakarta
1980 - 1985
Ir. Iksan
STM I Yogyakarta
1985 - 1990
Drs. Soewardjo
STM I Yogyakarta
1990 - 1994
Drs. Soegijanto
STM I Yogyakarta
1994 - 1996
Drs. Wakidjan
STM I Yogyakarta
1996 - 1997
Drs. Wakidjan
SMK Negeri 2 Yogyakarta
1997 - 2004
Drs. M. Zuhdi
SMK Negeri 2 Yogyakarta
2004 - 2007
Drs. Marwata HN
SMK Negeri 2 Yogyakarta
2007 - 2010
Drs. Paryoto, MT, M.Pd.
SMK Negeri 2 Yogyakarta
2010 - 2015
Drs. Sentot Hargiardi, MM.
SMK Negeri 2 Yogyakarta
2015 - 2018
Dodot Yuliantoro, S.Pd, M.T.
SMK Negeri 2 Yogyakarta
2018 - 2023
Drs. Agus Waluyo, M.Eng.
SMK Negeri 2 Yogyakarta
2024 - sekarang
Akademik
Program Keahlian
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Yogyakarta terdiri dari 10 program keahlian yaitu:
Teknik Geomatika
Teknik Konstruksi Gedung Sanitasi dan Perawatan
Teknik Desain Permodelan dan Informasi Bangunan
Teknik Permesinan
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Teknik Audio Video
Teknik Mekatronika
Sistem Informatika, Jaringan, dan Aplikasi
Desain Komunikasi Visual
Prestasi
Prestasi SMK Negeri 2 Yogyakarta selama 5 tahun terakhir.[3]
Tingkat nasional
Bidang
Juara
Tahun
Penyelenggara
Web Technology
MOE
2020
LKS Nasional
Electronic Application
2
2020
LKS Nasional
Refrigeration
1
2020
LKS Nasional
Electronic Application
1
2019
LKS Nasional
CADD Mesin
3
2019
LKS Nasional
CADD Mesin
2
2018
LKS Nasional
CADD Mesin
2
2017
LKS Nasional
Lomba Kuat Tekanan Beton "MUTU TEPAT 2012"
2
2012
Institut Teknologi Nasional Malang
Lomba Web Design Competition 2011
The Best Pelajar Tingkat Nasional
2011
HMJ Elektro Universitas Malang
Olimpiade Teknik
2
2011
Universitas Udayana Bali
Production Machines
3
2011
LKS Nasional Dit PSMK DEPDIKNAS
Production Machines
3
2010
LKS Nasional Dit PSMK DEPDIKNAS
Information Technology/Network Support
2
2008
LKS Nasional Dit PSMK DEPDIKNAS
Machine's Skill Competition
3
2008
ITS Surabaya
Refrigeration
3
2008
LKS Nasional Dit PSMK DEPDIKNAS
Production Machines
Harapan 1
2007
LKS Nasional Dit PSMK DEPDIKNAS
Website Sekolah
1
2007
BALITBANG DEPDIKNAS
Production Machines
2
2007
LKS Nasional Dit PSMK DEPDIKNAS
Plumbing Competition
3
2007
LKS Nasional Dit PSMK DEPDIKNAS
Kontroversi
Sebelumnya STM 1 disebut juga dengan nama STEMSA. Kemudian nama tersebut melekat bahkan setelah berganti nama menjadi SMK Negeri 2 Yogyakarta. Tetapi sayangnya citra nama STEMSA menjadi buruk karena nama tersebut juga digunakan oleh oknum geng sekolah dari SMK Negeri 2 Yogyakarta. Untuk itu nama STEMSA kini diganti dengan SKADUTA. Kini, STEMSA juga dijadikan akronim dari Smart Technique Ethics Moral Super and Ability. Yang mana bertujuan sebagai siswa sekolah harus mempunya sikap tersebut. Selain itu, kontroversi yang lain adalah rumor dan mitos tentang hantu-hantu yang ada di sekolah. Konon katanya, PJS (Princess Juliana School) memiliki ruang bawah tanah (mungkin hal ini benar) yang digunakan sebagai penjara di masa kekuasaan Jepang. Selain itu, terdapat pula beberapa tempat yang bisa dibilang "istana" para dedemit.
Yang pertama adalah lorong menuju area bengkel Otomotif dari gedung utama. Memang lorong ini terkesan gelap, karena tidak adanya lampu dan terkurung oleh gedung gedung sekolah yang cukup tinggi. Di area ini, konon kabarnya, semasa sekolah ini dijadikan rumah sakit dimasa kolonial, merupakan area kamar mayat, sehingga menambah kesan seramnya.
Selanjutnya berada di tangga koridor pintu perbatasan SMK 2 dengan SMK 3. Menurut kabar yang beredar, di area ini terdapat rumah besar, yang jika kita masuk, maka tidak bisa keluar lagi.
Area teori barat, atau sering disebut "Kulon ndeso". Memang tempat ini sangat jauh dari gerbang utama sekolah, tempat ini juga katanya menjadi tempat pembuangan korban masa kolonial.
Yang keempat adalah Aula, yang saat ini dijadikan bengkel mesin. Aula ini dipercaya sebagai salah satu pintu menuju ruang bawah tanah. Ada sebuah cerita yang beredar, bahwa dulu pernah ada siswi yang kesurupan kemudian dia pingsan. Ketika siuman, ia ditanya tentang keadaannya. Ia menceritakan bahwa dia telah berkeliling ke SMP 6 dan SMA 11 yang kabarnya ruang bawah tanahnya tergabung ke SMK.
Ruang 5 (sekarang ruang A.104). ruang ini adalah ruang teori matematika. Konon katanya, ruangan ini adalah pintu utama ke ruang bawah tanah. Ruangan ini pula yang disebut sebut paling angker.
Sama halnya memang, bangunan peninggalan masa kolonial mempunyai segala cerita mistis tersebut. Akan tetapi walau begitu semangat belajar sekolah ini terbilang bagus, terbukti dengan jam mulai pelajaran pukul 6.45 WIB yang terkadang sampai jam 17.00 WIB.