Layanan utama yang ditawarkan oleh SGS meliputi inspeksi dan verifikasi terhadap kuantitas, berat, dan kualitas dari sebuah produk; pengujian kualitas dan performa produk terhadap berbagai peraturan keselamatan dan kesehatan; serta untuk memastikan bahwa suatu produk, sistem, atau layanan telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah, lembaga standardisasi, maupun klien.[a]
Sejarah
Pedagang internasional di London, yang juga berasal dari Prancis, Jerman, Belanda, Baltik, Hungaria, Mediterania, dan Amerika Serikat, mendirikan Asosiasi Perdagangan Jagung London pada tahun 1878 guna menyetandardisasi dokumen pengiriman untuk negara pengekspor, serta untuk mengklarifikasi prosedur dan perselisihan yang terkait dengan kualitas dari biji padi-padian yang diimpor.
Pada tahun yang sama, SGS pun didirikan di Rouen, salah satu kota pelabuhan terbesar di Prancis, oleh Henri Goldstuck, seorang imigran muda asal Latvia yang melihat adanya potensi di sana, sehingga mulai menginspeksi biji padi-padian sebelum diekspor dari Prancis.[5] Dengan bantuan Kapten Maxwell Shafftington, ia juga meminjam uang dari seorang teman asal Austria untuk mulai menginspeksi barang yang datang di Rouen, karena selama berada di perjalanan sering kali jumlahnya berkurang, baik karena menyusut maupun dicuri. Ia menyediakan layanan inspeksi dan verifikasi dari kualitas dan kuantitas dari biji padi-padian setelah datang di pelabuhan, dengan disaksikan oleh importirnya.
Bisnisnya pun tumbuh pesat. Keduanya kemudian mulai berbisnis bersama-sama pada bulan Desember 1878 dan dalam waktu satu tahun telah dapat membuka kantor di Le Havre, Dunkirk, dan Marseilles.
Pada tahun 1915, selama Perang Dunia I, perusahaan ini memindahkan kantor pusatnya dari Paris ke Jenewa, dan pada tanggal 19 Juli 1919 resmi menyandang nama Société Générale de Surveillance.
Selama pertengahan abad ke-20, SGS mulai menawarkan layanan inspeksi, pengujian, dan verifikasi pada berbagai macam sektor, seperti industri, mineral, minyak, gas, dan kimia. Pada tahun 1981, SGS mulai mencatatkan sahamnya di bursa, dan empat tahun kemudian berhasil masuk ke dalam Indeks Pasar Swiss.
Operasi
SGS beroperasi di industri berikut : pertanian dan makanan, otomotif, dirgantara, kimia, konstruksi, barang ritel dan konsumer, energi, keuangan, manufaktur, ilmu hayati, logistik, pertambangan, minyak dan gas, serta sektor publik.
Penghargaan
Menempati daftar Top Multinational Performers 2017 yang disusun oleh Forbes.[6]
SGS menjadi salah satu perusahaan paling inovatif pada tahun 2017, versi Forbes.[7]
Indeks Keberlanjutan Dow Jones menobatkan SGS sebagai[8][9] Pemimpin Industri dalam Layanan Komersial & Profesional pada tahun 2016 dan 2017 atas proses berkelanjutannya.[10]
KPMG menempatkan Kode Integritas SGS pada peringkat sepuluh besar di antara perusahaan asal Swiss yang lain, pada tahun 2015.[11]
Pada tahun 2015, SGS bergabung ke RE100, sebuah kelompok perusahaan global yang bertekad memperoleh listrik untuk kegiatan bisnisnya dari sumber energi terbarukan.[12]
Catatan
^Hermann Simon menyebutkan perusahaan ini dalam buku korespondennya sebagai contoh dari "juara tersembunyi" (Simon, Hermann: Hidden Champions of the 21st Century : Success Strategies of unknown World Market Leaders. London: Springer, 2009. - ISBN978-0-387-98147-5. P. 10).